Site icon Tanah Airku

Aksi Penembakan KKB di Mimika Meningkat Tajam di 2020, Ini Sebabnya

Timika

Polres Mimika mengungkap kasus kekerasan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) menjadi kasus yang paling menjadi perhatian paling menonjol di sepanjang 2020. Polres Mimika mencatat tindak kejahatan yang dilakukan KKB sepanjang 2020 mengalami peningkatan.

Tercatat beberapa KKB melakukan aksi teror penembakan di Tembagapura hingga teror penembakan di kantor pusat Administrasi PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana 30 Maret 2020 lalu. Dalam peristiwa itu, seorang warga negara asing (WNA) asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall, tewas.

Aksi teror KKB di Tembagapura juga sempat membuat warga yang tinggal di Distrik Tembagapura meminta untuk dievakuasi ke Timika.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan kasus teror penembakan yang dilakukan KKB meningkat lantaran KKB di daerah pegunungan menggabungkan kelompoknya dan melakukan aksi teror di daerah Tembagapura. Kondisi ini membuat mereka lebih intens melakukan aksi-aksi penembakan.

“Tahun 2017 22 kali, 2018 12 kali, 2019 4 kali, dan 2020 naik tajam sampai 25 kali penembakan. Jadi memang aksi penembakan yang dilakukan KKB menjadi kasus paling menonjol, karena mereka ada beberapa kelompok dan bergabung melakukan aksi di Timika, ini membuat mereka lebih intens melakukan aksi teror, dari Tembagapura hingga di Kuala Kencana,” kata AKBP Era di Mepolres Pelayanan di Timika, Kamis (31/12/2020).

Aparat lalu mengejar KKB yang beraksi di Tembagapura dan kantor pusat administrasi PT Freeport. Sebanyak 49 orang diamankan beserta barang bukti berupa 9 pucuk senjata api dan 680 butir amunisi.

Selain kasus tersebut, Polres Mimika menangani kasus pencurian dengan kekerasan antarpulau. Polisi menangkap empat orang terkait kasus pembobolan Kantor Pos di Timika pada 16 September 2020.

Sementara kasus tindak kriminal lainnya tercatat menurun dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2019 ada 1.547 kasus dan 2020 ada 1.121 kasus.

Pihaknya berharap pada 2021 kasus tindak kekerasan bisa berkurang dengan kerja sama semua pihak untuk menciptakan keamanan dan kedamaian di tanah Papua.

(jbr/jbr)

Exit mobile version