Site icon Tanah Airku

Anggota KKB Ditembak Mati di Papua, TNI Tegaskan Bukan Tokoh Agama

Jakarta

Satu anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) ditembak mati dan satu lainnya ditahan tim gabungan TNI-Polri di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. TNI menyatakan penindakan merupakan pengembangan pascapenghadangan dan penembakan TGPF awal Oktober lalu.

Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, mengatakan tim gabungan TNI-Polri sudah mengintai markas KKSB tersebut sejak Rabu (21/10). Salah satu Honai yang ada di kampung tersebut diduga kuat salah satu pos KKSB.

“Juga diperoleh informasi dari masyarakat bahwa KKSB beberapa kali meminta jatah dana satu desa yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum desa,” kata Kolonel Suriastawa dalam keterangannya, Selasa (27/10/2020).

Dia mengatakan penindakan terjadi pada Senin (26/10) pukul 05.30 WIT yang menewaskan seorang anggota KKSB bernama Rubinus Tigau. Selain itu diamankan seseorang mengaku adik Rubinus Tigau bernama Hermanus Tipagau.

Atas permintaan pihak keluarga, korban Rubinus Tigau dikubur di tempat. Tim Gabungan TNI-Polri ikut membantu menggali kubur.

“Darinya diperoleh keterangan bahwa Rubinus Tigau memang aktif dalam aksi KKSB selama kurang lebih 1 tahun terakhir,” kata dia.

“Saat pemakaman, pihak keluarga mengakui bahwa korban selama ini aktif dalam aksi KKSB,” tambah Suriastawa.

Pada pukul 09.30 WIT, Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan konsolidasi dalam keadaan aman. Dilaporkan ada seorang anak berinisial M (6) yang mengalami luka di bagian pinggang kiri akibat rekoset. Anak tersebut lalu dievakuasi ke Bandara Bilorai, Intan Jaya, dan dibawa ke Timika untuk perawatan medis lebih lanjut, didampingi 2 orang keluarganya.

Dalam penindakan ini, barang bukti yang disita di antaranya beberapa panah dan anak panah, senjata tajam parang, senjata rakitan 1 pucuk, dokumen struktur organisasi KKSB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya, uang tunai Rp 69 juta, dan 2 unit HP.

Kolonel Suriastawa juga meluruskan informasi yang menyebutkan korban adalah tokoh agama di kampung tersebut. Dia menjelaskan petugas sudah lama mengintai sasaran.

“Selain didasarkan info akurat bahwa yang bersangkutan aktif dalam aksi KKSB. Hal ini juga diakui oleh pihak keluarga dan saksi lain,” katanya.

Dia menambahkan, pascakejadian di Hitadipa, ada kecenderungan korban dari pihak KKSB selalu dikaitkan dengan tokoh agama. Di luar kasus Hitadipa, lanjutnya, terdapat 3 kasus yang oleh KKSB dikaitkan dengan tokoh agama. Dia mengingatkan KKSB untuk tidak bermain-main dengan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

“Termasuk tanggal 19 Oktober lalu, masifnya intimidasi dari KKSB untuk mengibarkan bendera bintang kejora sambil berkumpul di rumah-rumah ibadah. Hal ini sangat disayangkan karena membawa-bawa sentimen agama untuk kepentingan aksinya,” ungkapnya.

Kolonel Suriastawa mengatakan TNI-Polri sangat menghormati tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat dimanapun, termasuk di Papua. Tidak ada keuntungan berseberangan dengan tokoh-tokoh ini, apalagi membunuhnya.

“Justru TNI-Polri sangat membutuhkan kerja sama para tokoh ini karena dengan pengaruhnya yang sangat besar kepada masyarakat, dan seharusnya dapat menjadi contoh tauladan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam kepatuhannya pada hukum Indonesia,” kata Suriastawa.

(jbr/idh)

Exit mobile version