KOMPAS.com – Papua merupakan provinsi yang terletak di bagian paling timur wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Papua terkenal dengan budayanya yang beranekaragam, salah satunya adanya rumah adat dengan nama Honai.
Honai merupakan rumah adat Papua khususnya di Bagian Pengunungan. Di mana bentuk dasar rumah Honai adalah lingkaran dengan rangka dari kayu dan berdinding anyaman serta atap kerucut yang terbuat dari jerami.
Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013) karya Pram, Honai adalah rumah adat suku Dani yang ukurannya tergolong mungil. Bentuknya bundar, berdinding kayu, dan beratap jerami.
Suku Dani adalah suku sebuah suku yang mendiami satu wilayah di Lembah Baliem, Papua.
Namun, ada pula yang bentuknya persegi panjang. Rumah jenis tersebut dinamai Ebe’ai.
Baca juga: Rumah Bubungan Lima, Rumah Adat Provinsi Bengkulu
Perbedaan Honai dan Ebe’ai terletak pada jenis kelamin penghuninya. Honai dihuni oleh laki-laki, sedangkan Ebe’ai dihuni oleh perempuan.
Kompleks Honai tersebar hampir di seluruh pelosok Lembah Baliem yang luasnya 1.200 kilometer persegi.
Meski bentuk rumah Honai bundar dan begitu mungil, sehingga kita tidak bisa berdiri di dalamnya. Jarak dari permukaan rumah sampai langit-langit hanya sekitar 1 meter.
Di dalam Honai ada satu perapian yang terletak persis di tengah. Atap jerami dan dinding kayu rumah Honai ternyata membawa hawa sejuk ke dalam Honai.