Jakarta – Banjir bandang yang menerjang Distrik Madi, Kabupaten Paniai, Papua, dua hari lalu menghanyutkan 3 rumah warga di Desa Uwebutu. Sebanyak 71 kepala keluarga (KK) juga terdampak banjir bandang tersebut.
“Curah hujan tinggi menyebabkan tanggul di wilayah tersebut jebol, sehingga banjir bandang tidak terelakkan. Bencana ini mengakibatkan sekitar 71 KK terdampak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya yang diunggah di situs BNPB, Kamis (21/1/2021).
Banjir bandang tersebut tidak hanya menghanyutkan rumah. Laporan BPBD Paniai, sebanyak 8 rumah warga juga mengalami kerusakan berat.
“BPBD Kabupaten Paniai melaporkan 3 unit rumah ikut hanyut, 8 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan berupa sekolah dasar rusak berat,” sebut Raditya.
Kini, BPBD Kabupaten Paniai masih melakukan pendataan terhadap kemungkinan adanya warga terdampak dan kerusakan lain. Warga terdampak banjir bandang di Paniai ini juga memerlukan tempat pengungsian serta sarana dan prasarana lainnya.
“Kebutuhan mendesak warga yang terdampak saat ini berupa bahan makanan, pakaian, selimut dan tenda pengungsian. BPBD juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan pembersihan material lumpur akibat bencana tersebut,” ucap Raditya.
Lebih lanjut, Raditnya menuturkan, berdasarkan analisis InaRISK, Kabupaten Paniai memiliki 9 kecamatan yang berpotensi dilanda banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Luas bahaya pada sejumlah kecamatan tersebut mencapai 30.125 hektar.
“Sedangkan dari risiko, potensi populasi terpapar sebanyak 48.666 jiwa. Jumlah populasi tersebut teridentifikasi di 8 kecamatan dengan luas risiko 8.625 hektar,” ungkap Raditya.