Ciri khas ikan ini adalah moncong panjang seperti pedang, dengan deretan gergaji kecil yang menyamping. Ikan hiu gergaji memakan udang kecil dan ikan-ikan kecil.
Tapi sayang, sekarang spesies ikan hiu gergaji Sentani telah punah. Pada masa lalu, Danau Sentani merupakan bagian dari laut yang jauh menjorok ke darat.
Kemudian, terjadilah pergerakan lapisan bumi, sehingga Danau Sentani terpisah dari lautan. Lama kelamaan Danau Sentani berubah dari berair asin menjadi berair tawar.
Hiu gergaji yang hidup di Danau Sentani, kemudian turut beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya, yaitu air Danau Sentani yang berubah menjadi tawar.
Ikan ini terakhir ditangkap nelayan Sentani pada tahun 1974 dan setelah itu tidak pernah ditemukan lagi. Punahnya ikan hiu ini disebabkan oleh eksploitasi berlebihan, pencemaran air danau oleh limbah rumah tangga, dan penggunaan jaring insang (gill net).
Ikan hiu gergaji sejak masa prasejarah hingga kini, sudah menjadi bagian dari budaya suku Sentani. Motif ikan hiu gergaji tergambar pada batu-batu Situs Megalitik Tutari.
Selain itu, suku Sentani yang bermukim di Pulau Asei menjadikan hiu gergaji sebagai obyek lukisan kulit kayu mereka.
—