Site icon Tanah Airku

Kenang Wiwin Tentang Sosok Putranya Praka Anumerta Roy Vebrianto

Bandung – Seorang wanita berpakaian serba hitam sibuk melayani tamu yang datang ke rumahnya. Ia memberikan pelukan hangat kepada setiap tamu. Dalam pelukan, air matanya pun ikut jatuh kepada setiap bahu.

Ia adalah Wiwin Winaryati, ibunda dari Praka Anumerta Roy Vebrianto yang tewas akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, Jumat (22/1) pagi.

Saat itu, ia baru saja pulang dari pemakaman putra pertamanya itu. Praka Roy dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Kota Bandung. Atas jasanya pun, ia mendapatkan kenaikan pangkat dari Pratu menjadi Praka Anumerta.

“Terimakasih atas perhatiannya, saya tidak menyangka anak saya banyak sekali yang peduli,” ucap Wiwin saat ditemui di rumah duka, Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (24/1/2021) sore.

Sore itu, ia nampak lebih tegar dibanding hari sebelumnya. Wiwin mengatakan, dirinya merasa bangga kepada anak kesayangannya itu.

“Saya bangga dengan anak saya, kenapa anak saya sampai segitunya dapat perhatian dari orang lain. Saya bangga,” tutur Wiwin.

“Saya bangga dengan anak saya. Dia menjadi pahlawan, dia berjihad dalam tugasnya,” ungkap dia.

Ditemani hujan, ia mencoba keras mengingat pembicaraan terakhirnya bersama Praka Roy. Senin(18/1), tetiba ia mendapatkan sambungan telepon dari anaknya.

Sambungan telepon itu pula menjadi yang terakhir kali bagi Wiwin mendengar suara anaknya itu.

“Dia meminta supaya enggak lepas ngedoain aa (kakak). Saya jawab ‘Aa setiap doa mamah buat aa, mau mamah lagi jalan, duduk, beres solat, doa mamah untuk aa,” tutur Wiwin.

“Dia juga minta supaya mendoakan temennya, yang tewas lebih dulu waktu truknya terguling (menuju pos di Papua). Minta didoakan dan al-fatihah. Tapi saya gak nyangka, ternyata anak saya juga ikut meninggal,” ucapnya.

Meski begitu, kini ia sudah merelakan kepergian sang anak. Ia meminta agar memaafkan segala kesalahan anaknya.

“Mohon doanya yang terbaik untuk anak saya,” harapnya sembari kembali ke dalam rumah hangatnya itu.

(mud/mud)

Exit mobile version