Site icon Tanah Airku

1.000 Putra-Putri Papua Jalani Pendidikan Bintara TNI di Sejumlah Rindam

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 1.000 putra dan putri asal Papua menjalani Pendidikan Pertama Bintara TNI di sejumlah Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) di Jawa.

Pendidikan Pertama Bintara TNI bagi 1.000 calon Bintara asal Papua ini merupakan program otonomi khusus di wilayah Kodam XVIII/Kasuari tahun 2020.

“Jadi, sengaja kami sebar di Pulau Jawa. Pertama, saya selaku Pangdam, kami punya Rindam tapi belum sempurna. Jadi, ada berapa pembina pengasuh pelatih dan alat fasilitas sarana belum terpenuhi sehingga kami titipkan di luar Kodam XVIII/Kasuari,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dalam keterangan tertulis, Senin (8/2/2021).

Tujuan lain diadakannya program ini adalah dalam rangka memberikan wawasan sehingga para siswa calon Bintara mengetahui dan mengenal Indonesia secara utuh, bukan hanya Papua dan Papua Barat.

Cantiasa menyebut jumlah siswa calon Bintara yang lolos seleksi cukup banyak, yakni mencapai 1.000 orang.

Sehingga, jumlah itu tidak mungkin bisa ditangani pendidikannya hanya oleh satu Rindam.

“Kebetulan yang kami lihat siap dan bagus itu sementara di daerah Jawa, dan kebetulan kosong pendidikan di sana sehingga kami titip pendidikan di daerah Jawa,” kata dia.

Adapun 1.000 calon Bintara tersebut dengan rincian, 330 siswa dikirim ke Rindam III/Siliwangi Bandung, 240 siswa Bintara ke Rindam IV/Diponegoro Semarang, 260 siswa ke Rindam V/Brawijaya Surabaya, dan 130 calon Bintara ke Rindam Jaya Jakarta.

Sebanyak 40 putri asli Papua juga mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad), Lembang, Bandung, Jawa Barat.

Komandan Rindam IV/Diponegoro Kolonel Inf Tarsono menjelaskan, setiap prajurit siswa yang mengikuti pendidikan harus melewati tes diagnostik untuk mengetahui kemampuan masing-masing, baik kemampuan akademis, kesehatan, maupun jasmani.

Sementara, calon Bintara Prajurit Karier (PK) otonomi khusus Papua tersebut menempuh pendidikan selama 20 minggu yang terhitung mulai 4 November 2020 hingga 23 Maret 2021 dengan materi pendidikan dasar keprajuritan.

Sementara itu, Komandan Rindam Jaya Jakarta Kolonel Inf Prasetyo menjelaskan materi pendidikan pertama Bintara PK dan umum sama.

“Hanya ada perbedaan ketika mereka kejuruan, nanti di Puslatpur khusus cabang umum murni keinfanterian, sedangkan otsus lebih banyak teritorial karena mereka lebih banyak diarahkan sebagai Babinsa (Bintara Pembina Desa) di satuannya kelak,” jelas dia.

Exit mobile version