Timika – Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menanggapi soal ajakan perang yang dilontarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia meminta KKB tidak lagi menjadikan masyarakat sebagai tameng.
“Itu lebih baik ya, kalau mereka siapkan lahan perang ya, yang penting jangan libatkan masyarakat. Kalau mereka gentle, jangan menjadikan masyarakat sebagai tameng,” kata Irjen Paulus di Timika, Papua, Rabu (10/2/2021).
Hal tersebut disampaikannya setelah bertemu dengan satuan tugas di Timika guna membahas rentetan teror yang dilakukan KKB di Kabupaten Intan Jaya. Dia mengatakan jumlah KKB tidak banyak. Namun KKB kerap menjadikan masyarakat sebagai tameng.
“Mereka itu kecil, kelompoknya kecil. Hanya, mereka sudah sangat dominan di sana untuk menekan warganya. Orang yang tidak tunduk dan patuh kepada mereka, mereka habisi, mereka lakukan kekerasan,” kata dia.
Irjen Paulus meminta semua pihak di Indonesia bekerja sama. Sebab, perlakuan KKB terhadap masyarakat sudah sangat meresahkan dan melanggar nilai kemanusiaan.
“Bahkan minta perempuan dan sebagainya. Itu perilaku biadab menurut saya. Itu manusia zaman batu itu. Sekarang saya minta kerja sama semua pihak. Jangan mereka seakan dilingkupi dengan rambu-rambu HAM. Manusia-manusia ini sudah berbuat pelanggaran, sangat kejam, dan tidak menghargai nilai kemanusiaan itu sendiri,” ungkapnya.
Dia mengatakan KKB akan turun ke desa-desa jika makanan habis. Mereka lalu meminta makanan kepada warga. Selain itu, KKB akan memalak aparat desa begitu mendengar Dana Desa cair. Uang tersebut dipakai mereka termasuk untuk membeli senjata.
Paulus menyatakan telah melakukan pertemuan dengan satuan tugas di Timika pagi tadi untuk langkah yang akan dilakukan oleh jajarannya. Dia menegaskan pasukannya telah siap melakukan pengamanan.
“Iya kami tadi pagi sudah lakukan pertemuan dengan seluruh satuan tugas di sini (Timika), pasukan kami banyak, kami saat ini sedang kordinasi dengan pemerintah sana. Pasukan kami akan ditaruh di mana, butuh tempat, dan penunjang lainnya. Makanya kami saat ini sedang koordinasi. Sabar saja, pasukan kami sudah siap,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Puncak AKBP Dicky Hermansyah Saragih memastikan tidak ada warga pendatang yang eksodus dari wilayahnya. Hal ini disampaikan sehubungan dengan adanya pernyataan ‘siap perang’ dari KKB seperti yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya.
“Sampai saat ini tidak ada warga pendatang yang meninggalkan Kabupaten Puncak, baik di Ilaga, Beoga, maupun Sinak. Kebanyakan warga pendatang itu berprofesi sebagai pedagang. Pertokoan-kios di pasar-pasar tetap buka seperti biasanya,” kata AKBP Saragih seperti dilansir Antara, Jumat (5/2).
Dia menyebut situasi kamtibmas di wilayahnya sejak awal 2021 hingga saat ini cukup kondusif tanpa gangguan apa pun. Hingga saat ini sejumlah faksi KKB diketahui bermarkas di wilayah Kabupaten Puncak, seperti di Ilaga dan Sinak.
Meski begitu, jajaran Polres Puncak terus membangun komunikasi persuasif dengan kelompok tersebut, agar tidak mengganggu situasi keamanan di wilayah Puncak.
Lihat Video: Haru! Momen Praka Anumerta Roy Vebrianto Dimakamkan di TMP Cikutra
(jbr/jbr)