JAKARTA, KOMPAS.com – Setara Institute meminta Presiden Joko Widodo mengirimkan tim khusus untuk menyelesaikan berbagai persoalan hukum dan Hak Asasi Manusia ( HAM) yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Menurut Peneliti HAM dan Sektor Keamanan Setara Institute Ikhsan Yosarie, permasalahan hukum dan HAM di Papua tidak hanya terkait dengan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB).
Namun, menurut Ikhsan, juga tentang potensi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat dan pemerintah.
“Penyelesaian berbagai kasus HAM di Papua pada dasarnya bukan sekedar meminimalisasi komoditas isu kelompok-kelompok tertentu ke dunia Internasional,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/2/2021).
“Tetapi juga terkait humanisasi di Papua dan hak konstitusional warga Papua dan Papua Barat. Melalui penyelesaian kasus HAM ini, secara nyata terlihat bagaimana negara menghormati, melindungi dan memenuhi HAM di Papua,” tuturnya.
Ikhsan menilai, penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Papua dengan menggunakan pendekatan keamanan justru akan memicu berbagai konflik kemanusiaan selanjutnya.
Sebab, pendekatan keamanan akan memakan lebih banyak korban sipil dan hal tersebut menimbulkan dendam tak berkesudahan.
“Perspektif keamanan dan stabilitas negara hanya mengedepankan cara bagaimana membuat kondisi yang tengah bergejolak kembali stabil dan kondusif, sementara substansi permasalahan luput diatasi,” ujar Ikhsan.
Adapun sebelumnya Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin meminta pemerintah dan Panglima TNI dan Kapolri untuk membuka ruang dialog pada penyelesaian konflik dengan KKB di Papua.
Aziz meminta pemerintah membuka ruang dialog dengan bersama tokoh agama dan tokoh masyatakat di Intan Jaya Papua.
“Untuk menciptakan rekonsiliasi dan perundingan damai yang dapat menghentikan aksi KKB,” sebut Aziz dikutip dari Antara, Kamis (11/2/2021) pekan lalu.
Aksi teror yang dilakukan KKB kerap terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Terakhir kali, seorang anggota TNI Yonif 400 Rider gugur akibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Senin (15/2/2021) pagi kemarin.