Liputan6.com, Jakarta – Elminus Mom, ayah siswa SMA Negeri Ilaga Ali Mom, korban penembakan di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua menilai kejahatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap warga sipil merupakan aksi kejam. Kekejamannya sama dengan teroris karena tidak berperikemanusiaan sehingga harus diproses secara hukum maupun adat.
“Saya kecewa dan menyesal karena anak saya menjadi korban penembakan dan pembacokan KKB tanpa alasan. Maka saya minta kepada KKB dengan segera memberikan bukti foto atau video maupun laporan tertulis di mana ada anak saya jalan bersama keamanan. Serahkan kepada keluarga korban,” Elminus Mom seperti dilansir Antara, Kamis (22/2/2021).
Menurut dia, keluarganya telah menunggu kedatangan KKB selama dua hari untuk meminta bukti-bukti anaknya adalah intel, sehingga layak dibunuh.
Namun, hingga dua hari kepergian anaknya, tidak ada satu pun KKB yang hadir di rumah duka untuk menjelaskan kepada keluarga dan orangtua Ali Mom.
“Saya sudah dua hari saya tunggu informasi atau jawaban juga belum ada. Berarti sekarang saya anggap KKB teroris. Karena bukan perjuangannya, mereka bunuh guru-guru, ibu-ibu, ya bakar gedung sekolah. Ini perjuangan sudah tidak suci tidak murni, ini teroris,” ungkap Elminus Mom.
Dia bertekad akan menyuarakan kasus penembakan anaknya ini ke internasional. Dia menilai, KKB telah melanggar HAM dengan membunuh warga secara keji.
“Saya akan ke Timika lagi saya suarakan sampai ke internasional, ini ilegal, karena KKB telah melanggar HAM sama dengan teroris, karena mau berjuang untuk siapa? Untuk merdeka atau untuk korbankan masyarakat tidak berdosa,” ujar Elminus Mom.
Sebagai orangtua, menurut Elminus Mom, dia sangat mengutuk perbuatan KKB karena sudah melakukan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
“Saya tidak terima perlakuan kejahatan kemanusiaan dilakukan KKB terhadap anaknya,” ujar Elminus Mom.