Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) mengoperasikan 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
PLTS yang dibangun dengan investasi USD 45 miliar ini merupakan komitmen PLN dalam menerangi kampung yang belum teraliri listrik di Wilayah Sorong, Papua Barat, dengan mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan yang tersedia, yakni matahari.
“Kami berharap dengan hadirnya listrik di Kabupaten Raja Ampat ini dapat turut mendorong dan meningkatkan perekonomian serta produktifitas bagi masyarakat setempat. Kali ini, dengan dioperasikannya PLTS yang bersumber dari energi matahari kami juga memberikan pasokan listrik yang bersih untuk masyarakat,” tutur Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam keterangannya, Kamis (22/4/2021).
Adapun, PLTS ini dapat melistriki 887 warga yang tinggal di 13 Kampung, antara lain di Kampung Solol, Bianci, Beo, Kalitoko, Wejim Timur, Wejim Barat, Satukurano, Atkari, Limalas Timur, Limalas Barat, Kayerepop, Kapatcol, dan Aduwey dengan total Kapasitas 710 kiloWatt-peak (kWp).
Kelistrikan di 13 kampung tersebut langsung bisa dinyalakan selama 24 jam, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik untuk mengoptimalkan aktifitasnya sehari-hari.
Sebelumnya, pada tahun 2020, PLN juga telah melistriki beberapa kampung lainnya di Kabupaten Raja Ampat menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Total keseluruhan kampung berlistrik di kabupaten Raja Ampat sebanyak 67 kampung sampai dengan tahun 2021.
Proses percepatan penyelesaian pembangunan hingga pengoperasian dilakukan dalam jangka waktu kurang dari dua bulan. Lama waktu pengerjaan pada setiap kampung tidak sama, hal ini dikarenakan faktor geografis yang berbeda-beda.