Site icon Tanah Airku

Menteri Investasi Targetkan Pembangunan Smelter di Papua Bisa Jalan Akhir Mei 2021

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menargetkan proyek pabrik pemurnian atau smelter tembaga di Papua bisa mulai berjalan per akhir Mei 2021.

Bahlil mengatakan, pemerintah telah mendapatkan investor untuk pembangunan smelter Papua tersebut. Dia juga memproyeksikan, pemerintah sudah bisa melakukan langkah-langkah peninjauan lapangan pada Juni 2021.

“Kemudian Insya Allah kita targetkan, mudah-mudahan, doain ya, di akhir bulan ini kami sudah bisa running atau paling lambat di 2022 awal sudah bisa jalan,” ujar Bahlil dalam sesi teleconference, Jumat (28/5/2021).

Kementerian Investasi/BKPM disebutnya tengah erat menjalin komunikasi dengan MIND ID, PT Freeport Indonesia dan Kementerian ESDM untuk pembangunan smelter baru di Papua tersebut.

“Kami juga sudah melakukan kerjasama, komunikasi intens dengan MIND ID, PT Freeport dan Kementerian ESDM, dimana MoU-nya sudah diteken antara investor dengan pemerintah,” terangnya.

Sebelum bertransformasi menjadi Kementerian Investasi, BKPM pada 12 April 2021 lalu telah menandatangani kerjasama dengan BUMN asal China Engineering Corporation (ENFI) untuk menggarap proyek smelter di Papua.

Proyek smelter tembaga ini rencananya akan dibangun di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, untuk nantinya dimanfaatkan dalam mengolah hasil tambang milik PT Freeport Indonesia di Papua.

Exit mobile version