Merdeka.com – Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya bersama Polri terus memperkuat implementasi pelaksanaan fungsi Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro untuk menurunkan laju pertumbuhan angka Covid-19. Penguatan empat pilar salah satunya yang dilakukan dan dibutuhkan di masyarakat untuk mendukung pelaksanaan PPKM mikro tersebut.
“Salah satu contoh adalah penguatan empat pilar yaitu kepala desa/kecamatan, kepala Puskesmas, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Empat pilar ini memiliki fungsi yang kuat untuk melaksanakan pencegahan, penanganan, pembinaan, dan dukungan terhadap pelaksanaan PPKM mikro,” kata Hadi dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/6).
Dia mengatakan, dukungan terhadap penguatan pelaksanaan PPKM mikro dimulai dari tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW). Peran RT/RW dibantu oleh bidan desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas akan sangat membantu dengan melaksanakan pemetaan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
“Setelah melakukan pemetaan, RT/RW mampu untuk melaksanakan isolasi wilayah-wilayah yang perlu dibatasi. RT/RW pun mampu untuk melakukan pemisahan warga berdasarkan hasil, tracing, kontak erat. Sehingga warga yang memang bergejala langsung diserahkan ke rumah sakit untuk dirujuk dan yang tidak bergejala dilaksanakan isolasi mandiri atau isolasi terpusat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Negara Republik, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, penguatan implementasi PPKM mikro telah dilakukan. Khususnya di wilayah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti Provinsi Riau, Kabupaten Kudus, Kabupaten Bangkalan, dan Provinsi DKI Jakarta.
Sebagai contoh di Provinsi Riau, dia mengatakan penguatan implementasi PPKM mikro yang dilakukan oleh TNI-Polri yaitu dengan memperkuat pengetesan dan penelusuran, serta melakukan pemisahan masyarakat yang memerlukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi mandiri terpusat. Dengan cara ini, kasus harian di Provinsi Riau dapat ditekan dari 813 kasus menjadi 313 kasus.
“Perlu saya berikan gambaran bahwa di Riau telah terjadi kenaikan tertinggi yaitu 813 kasus harian, sehingga kemudian dilakukan upaya kegiatan testing dan tracing yang kuat,” kata Sigit.
Kemudian penguatan implementasi juga dilakukan dengam cara melakukan kegiatan memisahkan masyarakat yang harus dilaksanakan kegiatan isolasi mandiri di rumah dan isolasi mandiri terpusat. Bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri seperti di rumah pihaknya membantu mendistiribusikan obat dan bantuan sosial.
“Kita bantu distribusi obat-obatan dan bantuan sosial. Saat ini angka di wilayah Riau telah turun dari 813 menjadi 313,” terangnya.
Sementara itu, untuk peningkatan kasus Covid-19 di klaster Kudus, Listyo menyatakan TNI-Polri juga melakukan penebalan PPKM mikro dengan menambah jumlah personel TNI dan Polri untuk memperkuat kegiatan pengetesan, penelusuran, serta penjagaan di wilayah desa. Kegiatan penguatan PPKM mikro di Kudus ini akan dipertahankan dalam waktu satu minggu ke depan.
“Terkait dengan kegiatan penguatan, penyekatan, pembatasan kegiatan dan juga penguatan testing dan tracing, sehingga kemudian semuanya bisa kita dapatkan. Kemudian kita berikan treatment, khususnya yang diisolasi mandiri sehingga bisa segera sembuh,” tutup Sigit. [fik]