Jakarta: Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung di Jawa dan Bali sukses menurunkan mobilitas masyarakat dalam dua pekan ke belakang. Koordinator PPKM Darurat sekaligus Menteri Koordinator Kemaritiman & Investasi, Luhut Pandjaitan, menyebutkan ada 3 indikator yang dipakainya.
Luhut menyebutkan ke-3 indikator yang digunakan sebagai acuan evaluasi terhadap kebijakan PPKM Darurat yang sedianya akan berlangsung hingga 20 Juli 2021. Mobilitas ditekan sebagai salah satu bentuk usaha menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia yang semakin agresif.
“Telah ada berbagai kemajuan dalam hal penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat. Dan hasil monitoring kami terhadap indikator Google Traffic, Facebook Mobility, dan indeks cahaya malam, telah terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap mobilitas dan aktivitas masyarakat,” kata Luhut melalui jumpa pers virtual.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, menyebutkan angka penurunan mobilitas di Jakarta sudah turun sangat signifikan. Hal ini disebabkan adanya penyekatan PPKM Darurat di 100 lokasi.
“Dibandingkan dengan kemarin, sekarang landai. Kalau kita melihat google traffic di aplikasi, hari ini turun sekitar 40-50 persen,” kata Yusri dikutip dari NTMC Polri.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo, sebelumnya menjelaskan mobilitas sempat menurun 30 persen pada 5 Juli 2021. Namun, mobilitas kendaraan justru hanya turun 20 persen pada 11 Juli 2021. Artinya, terdapat peningkatan mobilitas 10 persen pada 11 Juli 2021 dibandingkan 5 Juli 2021.
“Target di PPKM ini penurunan mobilitas antara 30 sampai 50 persen,” kata Sambodo.
Lanjut Luhut, Indikator turunnya mobilitas diharapkan bisa menjadi harapan untuk menekan penyebaran virus korona varian delta di Indonesia. Bahkan Luhut sudah melihat data kasus harian Corona beberapa hari belakangan sudah mulai membaik.
“Ini terus terang saja memberikan harapan kepada kita semua bahwa penularan varian Delta ini bisa kita turunkan. Namun penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat ini tidak serta merta langsung menunjukkan penurunan penambahan kasus walaupun tiga hari ke belakangan ini melihat data-data sudah mulai membaik, karena ada masa inkubasi penularan yang telah terjadi sebelumnya dan berbagai faktor lain,” kata Luhut.
(ERA)