Jakarta – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang ini menjadi kasus klasik yang seolah tak berujung. Indonesia lebih-lebih sempat dikomplain oleh negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia yang terasa terganggu bersama polusi asap akibat karhutla.
Pemerintah kini mencoba jurus baru di dalam menanggulangi karhutla yakni bersama pakai Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Digital Nasional. Aplikasi ini berguna untuk mempercepat penanggulangan karhutla.
Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian (ASAP) Digital Nasional secara resmi diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sigit menyatakan, aplikasi ASAP ini juga akan mempermudah sistem penyelidikan dan penyidikan dari para pelaku pembakaran hutan. Hal itu diinginkan dapat menambahkan dampak jera kepada para pelaku.
“Tentunya dengan aplikasi ini kami terhitung dapat melakukan beberapa langkah lanjut untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan pada pelaku yang tertangkap oleh aplikasi ini untuk sanggup kami proses lanjut,” kata Sigit mengutip okezone, Rabu (15/9/2021).
Sigit termasuk berharap dengan adanya aplikasi ini dapat sadar dan menyaksikan secara cepat atau real time terhadap titik api. Sehingga pencegahan dan penanganan bisa langsung ditunaikan oleh petugas, untuk langsung melakukan pemadaman.
“Kami langsung teruskan kepada anggota terdekat yang sesudah itu dapat melakukan pergerakan secara cepat untuk mampir ke titik tersebut untuk melaksanakan pemadaman,” ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Sigit lebih lanjut menjelaskan, nantinya aplikasi ASAP Digital Nasional bakal berintegrasi bersama aplikasi penanganan karhutla, yang dimiliki oleh Kementerian-Lembaga (K/L), BUMN dan Polda Jajaran. Sehingga, kata Sigit, perihal itu mampu mempercepat pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.
“Di mana memang aplikasi ini memadukan seluruh potensi yang ada di kementerian, di BUMN untuk kita satukan jadi satu proses pengawasan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan karhutla secara lebih cepat,” ucap Sigit.
ASAP Digital Nasional menyempurnakan dan mengintegrasikan bermacam aplikasi yang udah ada sebelumnya di beberapa area pada lain Lembuswana Kalimantan Timur, Hanyakeun Musuh Kalimantan Tengah, Bekantan Kalimantan Selatan, Lancang Kuning Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara, Songket Sumatera Selatan, ASAP Digital Jambi, Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Satelit LAPAN.
Teknologi ASAP digital nasional step pertama udah terpasang 28 titik CCTV di 10 Polda rawan karhutla yaitu Polda Jambi, Sumsel, Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Riau, Polda Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltim dan Polda Kaltara.
Sedangkan untuk langkah ke dua pada bulan Desember 2021, rencananya akan dipasang kembali 40 titik CCTV terhadap 10 Polda yang sudah terpasang CCTV di awalnya dilengkapi bersama 3 Polda rawan karhutla lainnya yaitu Polda Kepri, Polda Sultra, dan Polda Papua.
ASAP digital nasional mempunyai beragam kelebihan yaitu, CCTV Live Auto monitoring, di mana kamera CCTV yang terpasang punya kapabilitas High Definiton dan mampu memantau 360 derajat bersama dengan jangkauan 4 Km dan cakupan radius 8 Km dan juga sanggup menjangkau lahan seluas 5.026 Ha.
Tak cuma itu, aplikasi ASAP Digital Nasional juga mampu melakukan manual zoom sebanyak 40x dan sanggup memutar rekaman dalam dua bulan terakhir. Dilengkapi dengan sensor yang mampu menampilkan suhu udara, kualitas, dan kelembapan udara, data titik api yang update tiap tiap 5 menit mengatur information update satelit LAPAN, information prakiraan cuaca, knowledge informasi terkait peta lahan perusahaan, sumber air, dan batas desa dan posisi pergerakan personel untuk sadar posisi petugas yang terdekat berasal dari titik api.