Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta polisi dan badan intelijen lebih waspada dalam mencegah dan mengambil tindakan untuk memerangi kejahatan. Pasalnya, sejak September hingga akhir tahun, gangguan keamanan diperkirakan akan sering meningkat.
Menanggapi hal tersebut, Jaksa Agung Polri Argo Yuwono, Direktur Humas, menyatakan pihaknya akan mengutamakan upaya preventif dan represif untuk menjaga keamanan NKRI.
“Tentunya (akhir tahun) akan terus kita lakukan upaya preemtif, preventif dan represif,” kata Irjen Argo Yuwono, Senin (27/9/2021). Argo menyatakan, pihaknya tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang berpotensi mengganggu keamanan.
Argo mengatakan, polisi tidak akan terburu-buru mengungkap motif dan pelaku kejahatan terhadap tokoh dan fasilitas agama. Sebelumnya, Mahfud MD meminta polisi dan personel intelijen lebih waspada dalam mencegah dan mengambil tindakan untuk memerangi kejahatan.
“Saat ini, biasanya menjelang akhir tahun atau sekitar September, selalu sibuk menangani masalah seperti itu (kejahatan agama) sehingga (lembaga) dapat memprediksinya sebanyak mungkin,” kata Mahafud dalam keterangannya, Sabtu. (9/25).
Dia menekankan bahwa aparat keamanan tidak perlu ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang dapat mengganggu keamanan. Apabila masyarakat menemukan seseorang yang melakukan tindak pidana atas nama agama, maka masyarakat juga harus segera melaporkannya.
“Jika menemui bullying, ancaman, atau bahkan mencurigai seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan hal buruk atau ingin melakukan sesuatu yang ilegal, segera laporkan ke aparat keamanan setempat,” jelasnya.