Jakarta – Euforia dari keberhasilan dan kemeriahan perhelatan ajang olahraga nasional PON XX Papua di empat klaster yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, serta Kabupaten Merauke masih terus berlanjut.
Apresiasi atas banyak pencapaian di banyak bidang dari acara yang berlangsung selama dua pekan itu rupanya masih terus bergema dan terasa hingga detik ini.
Salah satu pencapaian yang perlu dibanggakan dari PON Papua dan perlu diketahui oleh masyarakat adalah dari segi perkembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) di Bumi Cendrawasih.
PON XX Papua dijadikan sebagai ajang mendorong upaya transformasi digital tidak hanya pada saat perhelatan kompetisi olahraga nasional itu berlangsung tapi menjadi produk jangka panjang yang dinahkodai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Setiap jaringan yang sudah tersedia sebelumnya, diperkuat akar- akarnya agar bisa mendukung potensi-potensi komunikasi digital bisa bertumbuh di Papua.
“Dukungan penyediaan infrastruktur dan layanan TIK melalui pembangunan serta penguatan jaringan selama penyelenggaraan PON XX Papua tentunya mendorong upaya transformasi digital di kawasan timur Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyampaikan evaluasi perkembangan TIK pasca- PON digelar di Papua.
Pada September 2021 sebelum momentum PON berlangsung, Kementerian Kominfo mengumumkan pihaknya telah menambah konektivitas baru dengan rute baru kabel serat optik bawah laut dengan kedalaman 4000 meter di utara Kota Jayapura untuk mendukung jaringan dalam ajang PON.
Baca juga: Media Center Kominfo Klaster Mimika siapkan nobar pembukaan PON XX
Untuk memperkuat itu, Kementerian Kominfo tak lupa menggandeng salah satu bagian dari perusahaan BUMN penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu Telkom.
Telkom diberikan tugas untuk mengemban tugas memastikan konektivitas jaringan komunikasi di ufuk timur Indonesia itu bisa berjalan dan terlaksana dengan lancar di empat klaster penyelenggaraan PON Papua.
Jalur komunikasi yang disiapkan tak hanya mencakup Papua saja tapi kawasan lainnya. Terlihat dari rutenya yaitu Jayapura- Madang- Port Moresby- Guam- Manado serta Jayapura- Madang- Port Moresby- Sydney- Batam.
Itu semua disiapkan untuk menghindari gangguan telekomunikasi baik oleh dampak fenomena alam seperti aktivitas vulkanis bawah laut maupun akibat dari ulah manusia yang kerap memutus jaringan lewat perbuatan vandalisme yang mengganggu kelancaran konektivitas digital.
Digital connectivity, digital platform, serta digital service yang dihadirkan Telkom rupanya berjalan dengan optimal dan menciptakan konektivitas digital yang maksimal di perhelatan PON.
Tidak hanya masyarakat umum yang bisa merasakan konektivitas yang lancar, tapi para awak media yang meliput serta menjadi pembawa pesan baik ikut merasakan manfaat dari layanan jaringan komunikasi tersebut.
Tentu baik dari media nasional dan media lokal yang mengabarkan pemberitaan kabar baik soal PON dari Tanah Papua merasa terbantu dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Telkom pun bahkan sempat menyediakan layanan 5G experience di salah satu klaster penyelenggaraan PON sehingga meski berada jauh dari Pulau Jawa baik masyarakat dan rekan media bisa mencicipi jaringan yang lebih handal dan mumpuni.
Dampak positif PON pada konektivitas yang mendukung transformasi digital di kawasan timur Indonesia itu pun turut dibenarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat meninjau salah satu pusat media pada perhelatan PON Papua di Jayapura.
“Etalase PON ini menjadi salah satu tolok ukur bagaimana penyelenggaraan ajang nasional yang besar dilakukan selama masa pandemi, terbukti ini dilaksanakan dengan baik dan ini yang kita harapkan bersama,” ujar Johnny.
Mengambil pepatah “Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui” juga tercermin dalam penyediaan konektivitas jaringan dalam perhelatan PON Papua.
Konektivitas yang selain untuk mendorong akselerasi transformasi digital, di masa pandemi konektivitas itu juga dimanfaatkan untuk terus menyebarluaskan kampanye vaksinasi COVID-19 serta penerapan protokol kesehatan, juga penyelenggaraan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Maka dari itu secara garis besar bisa dilihat bahwa PON Papua bisa berjalan secara sukses beriringan dengan penerapan protokol kesehatan berkat adanya konektivitas digital dan komunikasi yang baik dalam penyelenggaraannya.
Meski kini PON Papua sudah usai, keseriusan menghadirkan konektivitas komunikasi dan teknologi yang merata mendorong transformasi digital terus ditunjukkan oleh Pemerintah Pusat.
Pada kurun waktu lima tahun terakhir di periode 2015 hingga 2020,Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah membangun 213 menara Base Transceiver Station (BTS) di Papua dan 244 BTS di Papua Barat.
Tentunya BTS- BTS itu akan terus ditambahkan hingga jaringan komunikasi yang mendukung percepatan transformasi digital bisa dirasakan secara merata di Pulau Papua.
Bagi Kementerian Kominfo dalam dua tahun mendatang, pembangunan BTS- BTS menghadirkan jaringan 4G berkualitas menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk mencapai transformasi digital berkeadilan khususnya di wilayah 3T (terluar, terdepan,tertinggal) termasuk di Pulau Papua.
Untuk itu Kementerian Kominfo melalui Kerja Sama Operasional (KSO) Badan Layanan Umum (BLU) BAKTI Kominfo menggandeng PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel) untuk menghadirkan BTS 4G di kawasan timur Indonesia itu.
“Kementerian Kominfo melalui BAKTI Kementerian Kominfo juga berupaya menyediakan infrastruktur TIK yang memadai dengan membangun BTS 4G di sekitar 7.904 lokasi di bagian Indonesia Timur yang ditargetkan akan terpenuhi di 2022,” ujar Dedy memberitahu target kerja Kominfo untuk percepatan transformasi digital di Indonesia bagian timur.
Semoga pencapaian yang telah ada tidak hanya bertahan sementara ataupun bersifat sekadar booster saja.
Tentunya kita semua berharap pencapaian itu bisa dijaga dan bertambah agar pemerataan layanan komunikasi bisa tetap terjaga dan ketimpangan layanan digital di kawasan timur dan barat Indonesia bisa teratasi dalam waktu singkat.
Hal itu tentu untuk mencapai satu visi penting mencapai transformasi digital yang sukses serta berkeadilan bagi seluruh warga Indonesia.
Baca juga: Seorang Brimob Gugur Setelah Kontak Tembak Dengan Teroris Papua di Kiwirok
Oleh Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021