Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang menjadi tuan rumah sidang ke-58 International Policewomen Association yang akan digelar di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 6-11 November 2021.
Penunjukan Indonesia didasarkan pada kewenangan Polri oleh Direksi International Association of Policewomen (IAWP) untuk menjadi tuan rumah pertemuan IAWP 2020.
Untuk pertama kalinya, konferensi ini didasarkan pada konsep “hibrida”, dan peserta dapat berpartisipasi dalam kegiatan melalui “platform online” atau “offline”. Akan ada 691 peserta, terdiri dari 245 peserta “offline” dan 446 peserta “online” dari 38 negara antara lain Asia, Australia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Timur Tengah.
Delapan organisasi keamanan termasuk Interpol, ASEAN Interpol, Polisi GCC, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, Komite Internasional Palang Merah, UN Women, Program Pembangunan PBB dan Komite Yudisial Gabungan juga menghadiri pertemuan tersebut.
Ikatan Polisi Wanita Internasional ke-58 akan dibuka secara resmi oleh Kapolri Drs. Listyo Sigit Prabowo, Magister Sains pada Senin (11/8/2021). Bersamaan dengan itu, Panglima TNI Marsekal Hardy Tjahjanto meninjau kampanye vaksinasi massal di Kota Manggarai Barat.
Momen ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia, karena dianggap sebagai negara tuan rumah pertama di Asia sejak asosiasi tersebut didirikan pada tahun 1915.
Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi pertemuan untuk mendukung 10 Proyek Bali Baru, dimana Labuan Bajo merupakan Super Priority Tourist Destination (DWSP) Labuan Bajo. Menurut tradisi konferensi IAWP, ada beberapa proyek untuk peserta untuk berpartisipasi selama konferensi, proyek-proyek ini dibuat khusus untuk tempat acara di Labuan Bajo, seperti “Parade Bangsa yang diadakan di Jalan Utama Labuan Bajo pada 6 November 2021.
Kemudian, upacara pembukaan di Ballroom Hotel Meruorah. “Heritage and Annual Award Recognition” 2020/2021, dan acara Penutupan/ Gala Dinner di Hotel Ayana. Juga ada program tur Taman Nasional Komodo ke Pantai Pink, Pulau Padar dan Komodo Pulau.
Selanjutnya, program terpenting dari konferensi ini adalah “Training Sessions” dimana terdapat enam pembicara kunci, yakni Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., pembicara dari Departemen Operasi Pemelihara Perdamaian PBB (Under-Secretary-General for Peace Operations) dan empat pembicara wanita seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D., Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M., Wamenparekraf Angela Herliani Tanoesoedibjo, B.A., M.Com., dan Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen. Pol. Ida Oetari Poernamasasi, S.A.P., M.A.
Selain itu, 65 pembicara akan berbagi keahlian, pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik mereka untuk peningkatan dan inspirasi. Tema konferensi IAWP tahun ini adalah “Perempuan di tengah panggung perpolisian”, dengan lima subtema yaitu “perempuan, perdamaian dan keamanan”, “perempuan dan kepemimpinan”, “polisi perempuan dan tantangannya”, dan “peran ” “Perempuan dalam Pemolisian”, “Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pemolisian” dan “Isu-Isu Terkini dalam Kejahatan Transnasional”.
Peserta di Indonesia meliputi perwakilan dari masing-masing Polda dan Mabes Polri. Perwakilan ini juga berasal dari berbagai tingkatan dan wilayah kerja. Mereka diharapkan menjadi pemimpin masa depan dan organisasi terkemuka dengan pengetahuan, pengalaman dan keahlian yang memuaskan, dan untuk membangun jaringan yang lebih luas dengan aparat penegak hukum lainnya dari seluruh dunia.