Polri mengirimkan tim K9 melalui Polda NTB untuk membantu memastikan kemajuan Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) yang akan digelar akhir pekan ini. Tak kurang 28 ekor anjing K9 dibawa ke sirkuit Mandalika di Lombok Utara bagian tengah, New Territories, untuk menerima tugas khusus di ajang balap motor internasional akhir pekan ini.
Kombes Artanto, Direktur Humas Polda NTB pada Rabu (November 2017) mengatakan bahwa semua anjing ini berasal dari Belanda. Artanto mengatakan pawang anjing K9 telah meningkatkan kesulitan pelatihan untuk mempersiapkan keselamatan WSBK. Pasukan berkaki empat yang terlatih dapat mendeteksi bahan peledak di lorong-lorong tersembunyi.
“Semua anjing polisi didatangkan dari Belanda. Anjing Polda dan Baharkam didatangkan dari Belanda. Yang paling kecil namanya Tosca dengan keahlian yang sama,” jelas Artanto.
Dia menyebut anjing K9 tersebut ada yang milik Polda NTB dan Direktorat Polisi Satwa Korsabhara Baharkam Polri. Selain bertugas di WSBK, anjing-anjing ini juga pernah berperan di KTT Asia Africa, Dry Machine di Bali, Asian Games dan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua kemarin.
“Anjing rata-rata berusia 3 sampai 4 tahun,” terang Artanto sambil menyebut anjing-anjing tersebut bekerja bersama Tim Gegana dan Penjinak Bom (Jibom).
“Untuk strerilisasi dan pengamanan. Mereka dilatih sempurna dengan jam terbang tinggi untuk sekelas event-event besar,” tambah Artanto.
Sementara itu Kepala Detasemen K9 sekaligus Kepala Tim K9 Operasi Mandalika, AKBP Chandra Prasetio menjelaskan, tugas pasukan berkaki empat itu untuk mendeteksi bahan peledak (handak), narkotika, dan untuk mengantisipasi kerawanan tindak kriminal.
“Mereka dibagi menjadi tiga tim atau memiliki tiga tugas yang berbeda-beda. Yang pertama fungsinya untuk handak atau bahan peledak, di mana mereka akan mendeteksi keberadaan bahan berbahaya peledak yang ada. Ini yang paling spesial (kemampuannya) karena untuk melacak bom dan untuk sterilisasi VIP dan VVIP mutlak dibutuhkan (K9 pelacak) handak,” paparnya.
“Kemudian yang kedua dan ketiga adalah K9 untuk cakum atau pelacakan umum, atau untuk mengantisipasi tindak kriminal dan untuk mendeteksi narkotika, karena kita harus antisipasi tindak kejahatan apapun,” sambung Chandra.
Chandra membeberkan, andaikan ada kasus pencurian barang di area Sirkuit Mandalika, Tim 3 K9 akan melacak titik awal pelaku dengan mengendus sekitar tempat kejadian perkara.
“Contohnya jejak kaki yang kemudian akan menjadi titik tolaknya. Jadi jangan sekali-sekali berpikir untuk mencuri di event ini,” demikian Chandra.