Jakarta – Jenderal Andika Perkassa memenuhi dua janji setelah dilantik sebagai Panglima TNI baru oleh Presiden Indonesia Jokowi, yang menggantikan Marsekal Hadi Jayanto, yang akan pensiun.
Dua janji Andika adalah penanganan konflik Papua dan reformasi internal TNI selama kepemimpinannya yang hanya akan berlangsung hingga tahun depan.
“Secara internal harus saya akui. Banyak yang harus kita perbaiki karena ini yang harus lebih kita waspadai,” kata Andika dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Rabu (17 November 2017).
Selain itu Andika juga mengaku akan terus memperhatikan kinerja TNI dan mengatakan tujuannya adalah sebagai pembantu Presiden Joko Widodo yang bisa menangani urusan yang berkaitan dengan militer.
“Bisa berkontribusi pada kinerja pemerintah,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
|
Selain itu Andika juga berjanji akan mengevaluasi pendekatan militer Indonesia terhadap konflik Papua. Ia mengaku ingin memperlakukan Bumi Cinderella seperti provinsi lain di Indonesia.
“Saya akan evaluasi dan ubah cara kita beroperasi, tidak hanya di Papua, tapi di seluruh NKRI,” kata Andika.
Menantu mantan Direktur Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini mengaku telah melakukan pendekatan baru terhadap Papua dalam bentuk konsep besar.
Namun Andika tidak senang mengungkapkan konsep ini. Ia akan mengumumkan konsep baru penanganan konflik Papua setelah melalui evaluasi menyeluruh oleh partainya.
Andika hanya mengatakan, secara umum penanganan konflik Papua akan kembali ke jalur hukum. Dia berharap para prajuritnya akan bertindak sesuai hukum.
“Saya ingin menggunakan peraturan perundang-undangan agar kita tidak mau mengambil tindakan atau merebut kekuasaan rakyat,” kata Andika.
Presiden Joko Widodo resmi melepas jabatan Panglima TNI Hardy. Joko kemudian mengangkat Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Darat, sebagai Panglima TNI, Rabu lalu.
(dp)
Sumber : Cnn Indonesia