Jayapura – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Papua dan Papua Barat menyatakan sistem keuangan tetap stabil dengan kinerja yang tumbuh positif.
Situasi ini tercermin dari laju pertumbuhan kredit Papua yang sejalan dengan terkendalinya pandemi Covid-19 dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Pada Oktober 2021, alokasi kredit perbankan Papua meningkat 1,5 triliun rupiah (meningkat 4,89% year-on-year), dan Papua Barat meningkat 1 triliun rupiah (year-on-year meningkat 7,41%),” OJK Ketua Papua dan Papua Barat Adolf Fictor mewakili Tunggul Simanjuntak, Rabu 22 Desember 2021.
Saat ini Tunggul menyebutkan realisasi pinjaman Provinsi Papua dan Papua Barat masing-masing sebesar Rp 31,94 triliun dan Rp 14,66 triliun. Sementara itu, per Oktober 2021, pinjaman Bank Pembangunan Daerah Papua mencapai Rp 17.023 miliar.
“PT Bank Pembangunan Daerah Papua terus meningkatkan kredit yang tercermin dari peningkatan total kredit yang dikeluarkan sebesar Rp751 miliar (naik 4,62% year-on-year),” kata Tunggul.
Menurut Tungur, kinerja kredit yang agresif juga dibarengi dengan pengendalian kualitas kredit yang terjaga dengan baik. Bahkan total rasio kredit bermasalah (NPL) industri perbankan Papua turun dari 2,46% menjadi 2,89%.
“Total aset perusahaan asuransi meningkat sebesar Rp 22 miliar (kenaikan tahun-ke-tahun sebesar 41,77%), penjaminan meningkat sebesar Rp38 miliar (peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 68,68%), dan total investasi di Papua meningkat sebesar Rp 18 miliar (kenaikan year-on-year 38,94).%) periode bulan Januari-Oktober 2021,” katanya.
Terkait fintech P2P loan Januari-Oktober 2021, OJK Papua dan Papua Barat mencatatkan peningkatan outstanding pembiayaan Papua dan Papua Barat sebesar Rp10 miliar (68,97%) sebesar Rp5 miliar (74,91%).
Sementara untuk piutang perusahaan pembiayaan melanjutkan tren perbaikan dengan tumbuh sebesar Rp426 miliar (45,38% yoy) di Papua dan sebesar Rp168 miliar (23,74% yoy) di Papua Barat. ***(DP)
Sumber: Kabarpapua.co