Jayapura – Dua peserta aksi unjuk rasa menentang pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kabupaten Yahukimo, Papua, meninggal dalam kerusuhan tersebut.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri menjelaskan, aparat terpaksa mengambil tindakan tegas karena massa sudah mulai merusak dan membakar ruko.
Selain itu, para preman mulai menyerang polisi. Akibatnya, beberapa ada yang terluka.
“Polisi sendiri ada korban dan dua orang meninggal dalam tindakan kepolisian,” katanya di Jayapura, Selasa (15 Maret 2022).
Identitas Korban
Korban meninggal diidentifikasi sebagai Yakob Dell (30) dan Esron Wipea (22).
Kemudian, dua korban lainnya, Itos Hitlay dan Luki Kobak, mengalami luka tembak di bagian kaki.
Sedangkan korban polisi adalah Brigjen Mohammad Aldi dengan luka di kepala.
Penjelasan Kapolda Papua
“Tentunya sebagai Kapolda, kami turut berduka cita dan akan mengambil langkah cepat untuk menangani hal ini agar tidak ada dampak lain,” kata Fakiri.
Seperti disebutkan sebelumnya, demonstrasi menentang DOB pada awalnya berjalan kondusif.
Setelah orasi, bagaimanapun, massa tiba-tiba mulai melakukan perusakan. Tak hanya itu, massa juga mulai membakar beberapa bangunan milik warga.
“Pelaksanaan orasi berjalan lancar, namun saat selesai melaksanakan orasi inilah yg terjadi gesekan dari masyarakat sendiri dan ditambah ada yang provokasi sehingga masyarakat lain melakukan aksi-aksi terhadap bangunan ruko yang ada di sekitar kantor Kominfo,” ujarnya