bangunpapua.com – Jajaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, telah memastikan kelancaran pasokan minyak goreng (migor) curah bersubsidi untuk membantu masyarakat.
Kabid Perdagangan pada Disperindagkop dan UMKM Teluk Wondama Frans Boy Korwam di Wasior, Selasa (26/7), mengatakan pihaknya telah diyakinkan dengan mensubsidi distributor migor curah bahwa pasokan akan tetap ada. Warga Teluk Wondama baru pertama kali menikmati minyak goreng curah bersubsidi pada pertengahan Juli ini, dengan alokasi sebanyak 22 ton.
Minyak curah tersebut dilepas ke masyarakat dengan harga Rp 14.000 per liter. “Minyak goreng curah ini akan terus ada. Kalau habis maka kami akan order lagi. Mereka (agen) sudah jamin itu. Penyalur tentu menghendaki stok yang ada dihabiskan, kalau tidak mereka ragu jangan sampai tidak dibeli oleh masyarakat,” ujar jelas Korwam usai rapat di Kantor Pemerintah Kampung Iriati.
Korwam mengaku sudah menginformasikan kepada seluruh camat dan lurah di Wondama bahwa migor curah bersubsidi sudah masuk ke Wondama. Dia mengatakan masuknya migor curah bersubsidi untuk membantu mereka yang dirugikan dengan kenaikan harga minyak goreng kemasan.
“Stok masih banyak. Jadi sudah kami sampaikan kepada seluruh camat dan lurah untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa sudah ada minyak goreng curah seharga Rp 13 ribu (di tingkat agen), silahkan beli langsung. Karena ini murah jadi sangat membantu masyarakat,” kata mantan Kabid Olahraga pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Teluk Wondama itu.
Sebelumnya, Hardi, manager Koperasi Jemaat Syaloom Wasior yang merupakan mitra UD Koko selaku penyalur migor curah di Wondama mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Wondama bisa terus mendapatkan pasokan migor curah. Sebab, kata Hardi, ada tidaknya kuota untuk Wondama bergantung pada ketersediaan stok yang dimiliki distributor minyak goreng curah di Jawa yang menjadi langganan mereka.
Masuknya migor curah di Wondama disambut baik oleh masyarakat khususnya ibu-ibu. Terbukti, di setiap tempat penjualan selalu dipadati warga. Harga yang jaluh lebih murah menjadi alasan utama warga rela mengantre hingga berjam-jam.
Sumber : Republika
Baca juga : Polri Memastikan Stok Bahan Pokok Aman Saat Akhir Tahun Mendatang