Site icon Tanah Airku

Burung Cendrawasih, Warisan Papua Paling Indah di Dunia

Burung Cendrawasih, Warisan Papua Paling Indah di Dunia

Burung Cendrawasih, Warisan Papua Paling Indah di Dunia

Bangunpapua.com – Papua merupakan daerah Indonesia bagian timur yang memiliki keanekaragaman hayati yang unik. Banyak hewan endemik yang tidak dijumpai di daerah lain, salah satunya burung Cendrawasih. Burung cendrawasih merupakan warisan papua paling indah di dunia.

Hutan Papua memiliki flora fauna endemik yang tidak dijumpai di daerah lain di Indonesia, bahkan dunia. Burung Cendarawasih merupakan salah satu hewan endemik yang menjadi ikon Provinsi Papua. Papua terkenal sebagai daerah “Bumi Cenderawasih”.

Menurut IUCN, burung Cenderawasih dengan status konservasi memiliki resiko kepunahan yang rendah. Akan tetapi perburuan dan perdagangan burung Cenderawasih semakin meningkat, ditambah dengan rusaknya habitat di hutan hujan tropis Papua, terutama reklamasi lahan perkebunan sawit. Oleh karena itu, burung Cenderawasih sebagai fauna endemik di Tanah Papua memerlukan upaya konservasi.

Baca juga : Fauna Endemik di Pulau Papua

Beberapa hal yang mengancam kelangsungan hidup populasi burung Cenderawasih, antara lain perburuan dan penangkapan ilegal burung Cenderawasih yang digunakan sebagai hiasan dalam ritual adat atau untuk diperdagangkan, akibat pembalakan liar untuk pemukiman transmigrasi dan perkebunan sawit.

Budaya masyarakat yang menggunakan burung Cenderawasih sebagai hiasan menjadi salah satu faktor berkurangnya populasi burung Cenderawasih. Spesimen burung Cenderawasih sering digunakan sebagai hiasan ketika ada ritual besar (penyambutan tamu), ritual pernikahan, maupun ritual adat.

Padahal, hutan hujan Papua harus dilindungi karena flora dan fauna endemiknya. Terjadinya alih fungsi lahan hutan hujan sendiri akan mengancam kelangsungan hidup populasi flora dan fauna endemik Papua, salah satunya adalah burung Cenderawasih.

Kelangsungan hidup populasi burung Cenderawasih dapat dilindungi melalui perlindungan habitat atau ekosistem berbasis komunitas. Masyarakat terlibat langsung dalam upaya konservasi dengan menjaga, melindungi dan melestarikan burung Cenderawasih dengan tidak merusak habitatnya atau menjaga ekosistemnya.

Baca juga : Flora dan Fauna Kekayaan Alam Papua, Simak Yuk!

Pemimpin adat atau kepala suku sebagai tokoh penting pelaku konservasi yang dapat memberikan atau mengeluarkan suatu aturan kepada masyarakat adatnya. Dengan cara tidak lagi menggunakan spesimen burung Cenderawasih asli sebagai hiasan dalam ritual adat dan budaya. Hiasan asli burung Cenderawasih dapat diganti dengan bahan sintetis, seperti menggunakan bulu Cenderawasih yang terbuat dari plastik.

Pemimpin adat juga dapat membuat aturan agar masyarakat adatnya tidak merusak hutan melalui pembalakan liar atau dapat berperan sebagai penjaga hutan dimana masyarakat tidak terlibat dalam penjualan hutan adat untuk alih fungsi hutan.

Pemerintah daerah melalui instansi terkait dapat bekerja sama secara lintas sektoral dengan BKSDA Papua, untuk melaksanakan keputusan Menteri Kehutanan dalam UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999 tentang perlindungan dan pelestarian burung Cenderawasih.

Pemerintah Papua dan seluruh elemen masyarakat Papua harus bekerja sama dalam melestarikan populasi burung Cenderawasih, agar dikemudian hari generasi Papua yang akan datang tidak hanya melihat burung Cenderawasih dari buku cerita atau di kebun binatang. Ingat, burung Cenderawasih adalah warisan Papua paling Indah di Dunia.

Sumber : Kabarpapua.co

Baca juga : Bentuk Pulau Papua yang Seperti Kepala Burung, Kaya Minyak Bumi

Exit mobile version