Bangunpapua.com – Pegunungan bersalju di Papua merupakan bagian Taman Nasional Lorentz yang telah diakui oleh UNESCO. Inilah sejarah Taman Nasional Lorentz yang belum kamu ketahui.
Nama Taman Nasional Lorentz ini berasal dari orang Belanda bernama H. A. Lorentz. Selama masa penjajahan Belanda, demi kebanggaan nasionalismenya, Belanda bertekad bahwa wilayah pegunungan bersalju di daerah tropis Papua harus ditaklukkan terlebih dahulu oleh orang Belanda dan bukan oleh orang Eropa lainnya.
Maka, ekspedisi pertama terjadi pada 1907 dipimpin oleh H. A. Lorentz. Misi ini didampingi oleh satu detasemen militer yang sangat tangguh. Tujuannya untuk melindungi anggota tim dari kemungkinan adanya serangan dari orang Papua.
Tim memulai penjelajahan mereka dari pesisir tenggara. Setelah itu, mereka menyusuri hulu Sungai Noord atau Sungai Utara dengan perahu, yang kemudian dikenal sebagai Sungai Lorentz. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati hutan hujan tropis.
Meski tim ekspedisi ini berhasil melakukan perjalanan agak jauh ke pedalaman, mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan perjalanan karena kekurangan vitamin yang menyebabkan serangan beri-beri.
Selain itu, mereka juga kehabisan persediaan makanan dan air. Ekspedisi ini dianggap gagal karena tidak berhasil mencapai pegunungan bersalju sebagai target utamanya. Meski gagal di satu sisi, tim ini dianggap berhasil dalam beberapa hal.
Baca juga : Taman Nasional Lorentz Warisan Alam Dunia, Simak Yuk!
Pertama, mereka berhasil mengidentifikasi secara ilmiah berbagai flora dan fauna di daerah pedalaman yang mereka masuki. Mereka juga berhasil memetakan area yang cukup luas.
Selain itu, mereka juga berhasil mempertahankan fakta bahwa orang Papua yang tinggal di pedalaman berbeda dengan yang tinggal di pesisir.
Pada tahun 1909, Lorentz kembali mengadakan ekspedisi untuk menuju puncak bersalju. Dalam perjalanannya, tim ekspedisi ini mengikuti rute yang sama dengan rute yang ditempuh oleh tim ekspedisi sebelumnya.
Hubungan dengan masyarakat lokal yaitu suku Nduga dan suku Dani sangat baik. Orang-orang asli Papua ini bahkan menyembelih dua ekor babi untuk dimakan oleh anggota tim Lorentz.
Selama ekspedisi ini, anggota tim berhasil mengumpulkan spesimen flora dan fauna dataran tinggi. Mereka akhirnya berhasil mencapai gunung bersalju. Meski tidak mencapai puncaknya, gunung bersalju ituu kemudian diberi nama Ratu Wilhelmina dari Belanda.
Sumber : detik.com
Baca juga : Menjelajahi 5 Surga di Tanah Papua