BANGUNPAPUA – Sebelumnya, kita telah membahas mengenai Kampung Enggros. Ada hal unik lainnya yang terdapat di Kampung Enggros, yaitu Pulau Metu Debi.
Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk mari kita bahas.
Pulau Metu Debi terletak di Kampung Enggros Kecamatan Abepura. Pulau Metu Debi merupakan pulau kecil yang menjadi saksi bisu pertama pemberitaan Injil di Tanah Tabi.
Pada 10 Maret setiap tahunnya, umat Kristiani di Jayapura mengunjungi Pulau Metu Devi dengan rangkaian acara ibadah untuk memperingati HUT Pekabaran Injil di Tanah Tabi.
Menurut catatan sejarah, Injil dikabarkan ke Tanah Tabi untuk pertama kalinya pada tahun 1923 oleh seorang penginjil asal Maluku bernama Laurents Tanamal.
Pulau ini kemudian menjadi pusat penyebaran agama Kristen Protestan di Jayapura.
Pulau Metu Debi juga merupakan tempat yang bersejarah, karena pemerintahan pertama Kampung Tobati dan Enggros.
Baca juga: Mengenal Kampung Injros di Kota Jayapura
Berdasarkan penelusuran yang diperoleh Tribun-Papua.com Kamis (10/3/2022), di pesisir Pulau Metu Debi tersebut, dibangun Tugu Pekabaran Injil di Tanah Tabi Papua, sebagai momen pengingat bahwa pada 10 Maret 1910.
Pada keterangan yang bisa dilihat dari Tugu Pekabaran Injil di Tanah Tabi tersebut, diketahui tugu ini dibangun pada tahun 2010.
Dalam pengembangannya, Pulau Metu Debi merupakan salah satu tempat tujuan wisata religius, karena Metu Debi merupakan tempat Injil pertama kali masuk di Jayapura.
Metu Debi menarik wisatawan dengan panorama alamnya yang indah, pantai berpasir putih dan pepohonan kelapa yang rindang.
Lokasi Pulau Metu Debi juga sangat strategis, karena relatif dekat dengan Jembatan Youtefa Hamadi Holtekamp, serta dapat diakses dari Pantai Ciberi dan Pantai Bebek.
Dari Pusat Kota Jayapura (Taman Imbi) ke arah selatan berjarak kurang lebih 4 km dengan menggunakan ruas jalan Jayapura-Entrop dengan waktu trmpuh dalam waktu 15 menit.
Dari Distrik Abepura, wisatawan dapat menggunakan ruas jalan Raya Abepura Sentani dengan jarak kurang lebih 13 km ke arah selatan dan dapat ditempuh dengan waktu 25 menit untuk sampai ke lokasi Pantai Ciberi.
Dahulu masyarakat Tobati dan Enggros berasal dari satu kampung yang berpusat di Pulau Metu Debi.
Pulau Metu Debi sering disebut sebagai lapangan timbul tenggelam oleh masyarakat setempat, karena pada saat air laut surut, pulau ini terlihat seperti hamparan pasir yang luas dan indah.
Tumbuhan di pulau ini memiliki ciri khas tersendiri, terdapat banyaknya pohon Cemara (Casuarina marine), Kelapa (Cocos nucifera), Ketapang (Terminalia catapa), Pandanus sp, dan lainnya.
Dapat diketahui, Tanah Tabi merupakan salah satu wilayah adat di Provinsi Papua, yang meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Mamberamo Raya, dan Sarmi.
Sumber: Tribun Papua
Baca juga: Keunikan Hutan Adat Perempuan di Papua