Site icon Tanah Airku

Festival Ulat Sagu di Kampung Yoboi

Tradisi Festival Ulat Sagu Kampung Yoboi

Tradisi Festival Ulat Sagu Kampung Yoboi

BANGUNPAPUA – Warga Kampung Yoboi turut berpartisipasi dalam Kongres Masyarakat Adat Nusantara Keenam (KMAN VI) melalui Festival Ulat Sagu ke II Tahun 2022.

Festival Ulat Sagu berlangsung dari tanggal 25-27 Oktober dan menampilkan masakan berbasis sagu dan atraksi budaya Papua.

Wakil Bupati Kabupaten Jayapura, Giri Wijayantoro secara resmi membuka Festival Ulat Sagu.

Diketahui, Festival Ulat Sagu adalah acara untuk melestarikan tradisi. Selain memiliki banyak fungsi dan nilai ekonomis, ulat sagu merupakan salah satu menu yang paling digemari di Papua.

“Bukan hanya sagunya, ada bagian dari sagu yang terbuang yang juga bisa dikonsumsi. Itu proteinnya sangat tinggi dan semoga masyarakat kita rindu akan kuliner sagu,” katanya.

Dirinya berpesan agar pemanfaatan lahan sagu dapat dimaksimalkan warga kampung dan diikuti dengan penanaman kembali pohon sagu.

“Hutan sagu jangan dijadikan pemukiman. Kesadaran menanam dan merawat pohon sagu perlu dijaga,” ujarnya.

Desa Yoboi mulai ramai sekitar pukul 11.00 pagi. Pengunjung sangat antusias melihat proses memanen ulat sagu.

Sementara itu, warga menjajakan kuliner ulat sagu di sepanjang jalan kampung. Ada yang disajikan seperti sate, ada juga yang dimasak dengan olahan bumbu.

“Ulat sagu ini bisa makan mentah, bisa juga dimasak dengan bumbu. Enak, kalau mau coba silahkan,” ujar Delilah Wali sambil memberikan satu tusuk ulat sagu yang telah dibakar.

Delilah Wali merupakan warga Kampung Yoboi. Seperti banyaknya orang Sentani, ia bangga memperkenalkan tradisi dan adat Sentani.

Sambil menunjuk ulat sagu yang dimasak, ia bercerita tentang proses bagaimana ulat sagu dapat dipanen hingga dikomsumsi.

Dikatakannya, proses menghasilkan ulat sagu membutuhkan waktu 3 bulan. Ketika pohon sagu ditebang, ia membusuk dan menghasilkan ulat sagu.

“Larva sagu adalah makanan pokok orang Papua. Pohon sagu harus didiamkan selama tiga bulan sebelum bisa dimakan,” jelasnya.

Begitu Desember tiba, penduduk kampung Yoboi biasanya mulai meretas Sagu untuk persediaan bulan Desember.

Kampung Yoboi sendiri merupakan salah satu desa di Kabupaten Jayapura yang dinobatkan sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik Indonesia tahun 2021 oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

Selain melestarikan tradisi masyarakat Sentani, Festival Ulat Sagu menunjukkan potensi ekowisata dengan manfaat ekonomi.

Sumber: paraparatv.id

Baca juga: Wisata Kampung Warna-Warni Yoboi

Exit mobile version