BangunPapua – Triton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua yang umumnya terbuat dari kerang yang ujungnya telah dilubangi untuk ditiup.
Alat musik yang satu ini terbilang sangat unik karna terbuat dari kerang terompet.
Untuk mendapatkannya, kerang tersebut bisa ditemukan di seluruh pantai di Papua. Terutama di daerah Biak, Yapen, Nabire, Waropen, Wondama serta kepulauan Raja Ampat.
Baca Juga : Mengenal Alat Musik Tifa dari Papua
Karena cangkang kulit kerang terompet ini sering digunakan sehingga dilarang untuk diambil dari laut bebas. Kulit bia atau kerang Triton ini berbeda bentuknya Cangkang Helm Raksasa atau nama ilmiahnya Pahua atau Hima.
Hima atau Pahua ini termasuk keanekaragaman hayati dan terdaftar CITES dan daftar merah IUCN dan sudah terancam punah secara global dan regional. Kalaupun hendak impor atau mengekspor harus membutuhkan izin CITES. Di negara negara Pasifik sangat bervariasi dalam persyaratan impor dan ekspor tambahan serta beberapa negara mengizinkan ekspor dengan kuota tertentu.
Sebelum digunakan sebagai alat musik, Triton awalnya hanya digunakan untuk sarana komunikasi atau sebagai alat pemberi peringatan/ pertanda kepada warga.
Baca Juga : Mengenal 5 Alat Musik Papua, Simak Yuk!
Tetapi, untuk memainkannya termasuk butuh tenaga karena kerang terompet termasuk besar.
Cara memainkan alat musik yang satu ini cukup mudah, yakni hanya dengan meniup satu sisi kulit kerang yang telah dilubangi dengan pelahan sampai mengeluarkan suara.
Dan suara yang dihasilkan dari lubang besar alami yang berada di ujung lain.
Dahulu, alat musik triton mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi seperti untuk mengumpulkan penduduk kampung, akan tetapi kini hanya digunakan sebagai hiburan dan alat musik tradisional.
Baca Juga : Mengenal Koteka, Pakaian Adat Papua
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler setiap hari dari bangunpapua.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media bangunpapua lainnya.
Sumber : jubi.co.id