Site icon Tanah Airku

7 Jenis Tarian Tradisional Papua

BANGUNPAPUA – Papua sukses menarik wisatawan dengan keindahan alamnya. Tidak hanya alam, Papua juga memiliki seni dan budaya tradisional yang menarik perhatian para wisatawan, salah satunya adalah berupa tarian tradisional.

Tarian tradisional Papua memang unik. Pasalnya, tarian asal Indonesia bagian timur memiliki banyak makna yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Berikut berbagai jenis tarian tradisional Papua :

1. Tari Suanggi

Tarian ini bercerita tentang seorang laki-laki yang ditinggal mati oleh istrinya. Dikisahkan pula arwah istri menjadi gentayangan dan mengganggu orang-orang di sekitarnya.

Akhirnya sang pria melakukan ritual untuk menenangkan arwah istrinya. Ritual tersebut akhirnya berkembang menjadi Tari Suanggi.

2. Tari Awaijale Rilejale

Tarian ini berasal dari Kabupaten Jayapura yang tepatnya berada di daerah Sentani. Tarian ini menggambarkan keindahan alam Danau Sentani saat senja, saat warga pulang kerja dengan menggunakan perahu.

Pada saat tarian Awaijale Rilejale, penari mengenakan pakaian adat Papua yang disebut Pea Malo. Pakaian ini sebenarnya terbuat dari pohon genemo, daun sagu, dan kulit kayu.

3. Tari Aluyen

Berikutnya adalah Tari Aluyen yang artinya “lagu yang dinyanyikan”. Tarian ini dipertunjukan pada saat upacara adat sedang berlangsung. Contoh upacara adat seperti membangun rumah baru, membuka kebun baru dan lain sebagainya. Tarian ini berasal dari Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat.

Baca Juga : 5 Tari Adat Tradisional Papua

4. Tari Musyoh

Tari Musyoh adalah tarian tradisional Papua yang dianggap sakral oleh suku setempat. Tujuan dari tarian ini adalah untuk menenangkan jiwa orang-orang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan.

Mereka menganggap jika ada yang meninggal karena kecelakaan, arwahnya tidak akan pergi dengan tenang. Sebagai solusinya, ritual Tari Musyoh ini dilakukan untuk menenangkan arwah-arwah tersebut.

5. Tari Sajojo

Tari Sajojo sangat populer di Nusantara. Tarian ini menggambarkan pergaulan antar suku yang ada di Papua. Tari Sajojo juga dikenal sebagai tarian selamat datang.

Penari akan menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakan kakinya. Berbagai alat musik tradisional seperti Tifa akan digunakan untuk mengiringi tarian tersebut.

6. Tari Aniri

Tari Aniri memiliki arti “Pembebasan Seorang Anak”. Tarian ini berasal dari kampung Koakwa di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.Tarian ini menggambarkan pembebasan seorang anak dari gangguan jin karena ditelantarkan oleh orangtuanya yang pergi ke dusun. Tarian ini kental dengan hal-hal yang berbau magis.

7. Tari Afaitaneng

Tari Afaitaneng berarti “panah milik kami”. Berasal dari daerah Ambai Pulau Yapen, Serui bagian Selatan ini, tarian ini menggambarkan peristiwa peperangan yang erat kaitannya dengan kepahlawanan.

Tarian ini akan dipertunjukkan selama semalam suntuk (sore maupun malam sesudah berperang). Tari ini akan menggambarkan kekuatan, kehebatan, dan kemenangan pasukan perang ketika melawan musuh yang bersenjatakan panah.

Baca Juga  : Sejarah dan Gerakan Tari Sajojo

Exit mobile version