BANGUNPAPUA — Kepala Desa Sawesuma di Distrik Unurum Guay, Piter Bargue, mewakili warganya meminta pembangunan tower jaringan internet di daerahnya.
Piter mengatakan masyarakat sudah membuat surat kesepakatan yang di tandatangani untuk menyetujui pembangunan tower.
“Mereka ada buat surat dan karena sudah tandatangan surat sehingga mereka desak ke saya. Ini juga menjadi tantangan untuk saya. Saya sudah koordinaasi dengan beberapa ondoafi mereka sepakat untuk tempat (lokasi tower),” ujarnya, Kamis (2/3/2023).
Namun, lokasi pastinya belum ditentukan oleh tetua adat (Ondoafi).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Gustaf Griapo, mengatakan dalam pertemuan dengan kepala desa dan masyarakat langsung di halaman rumahnya mengatakan sudah lima kali melakukan survei di Kampung Sawesuma.
“Kami sudah survei 18 meter dan 72 meter dan menyerahkan hingga 144 tower lagi ke Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tahun ini kami akan menambah 9 tower di kawasan Yokari, Berapi dan Nembu Gresi,” katanya.
Baca juga : Telkomsel Siap Dukung Sekolah Online di Kota Jayapura
Tower komunikasi atau Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun dari Telkomsel, Indosat, dan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.
“Ada 11 halaman dari dinas Bakti dan Ditjen Pos dan Telekomunikasi, kita ada 32 data yang sedang direkonstruksi. 11 halaman itu sudah direncanakan sejak tahun lalu, tinggal 5 halaman lagi,” ujarnya.
Gustaf menjelaskan, Diskominfo Kabupaten Jayapura masih menunggu keputusan pemerintah pusat. Pada prisipnya sudah tindak lanjut, Kementrian Kominfo juga sudah melakukan survei.
Dia juga mengingatkan kepala desa bahwa tidak ada kompensasi yang akan dibayarkan untuk pembangunan tower tersebut. Masyarakat akan diberdayakan sebagai penjaga tower dan penjual pulsa.
“Kami minta ke pusat dan mereka setuju dengan digaji tiap bulan lebih baik, belum lagi jualan pulsa kami dorong, saya sampaikan seperti itu, 1 orang jaga tower dan 1 orang jaga pulsa,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Mama Ondoafi, Yosina Tekbo menjawab tidak mau ganti rugi apapun, yang terpenting masyarakat diberdayakan dan akses komunikasi bisa digunakan secepatnya.
“Saya tidak minta ganti rugi karena saudara suku saya bisa pake juga untuk jual pulsa,” ujarnya.
Baca juga : Telkom Indonesia Terus Perluas Akses Internet di Papua