Site icon Tanah Airku

5 Fakta Menarik Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem di Papua

BANGUNPAPUA — Ulat sagu mungkin terlihat menjijikkan, tetapi mengandung nutrisi yang menyehatkan dan rasanya enak. Inilah faktanya.

Sebagian masyarakat mengaku merasa jijik dan ngeri melihat penampilan ulat sagu. Namun, dibalik penampilannya yang mengerikan, ulat sagu punya fakta menarik tentang nutrisi dan manfaatnya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 fakta menarik ulat sagu.

1. Apa itu Ulat Sagu?

Apa itu Ulat Sagu?

Ulat sagu adalah larva dari kumbang penggerek yang hidup di batang sagu. Biasanya batang sagu yang tua atau yang sudah tumbang dan membusuk.

Ketika di bagian dalam pohon sagu membusuk, akan ada larva yang berasal dari telur kumbang penggerek. Nah, larva tersebut nantinya akan berubah menjadi anak ulat dan tumbuh menjadi ulat dewasa.

Bagian pohon sagu ini penuh dengan pati yang menjadi makanan larva sagu. Ulat sagu memiliki tubuh berwarna putih dan kepala berwarna coklat.

Tubuh ulat sagu tampak tebal dan gemuk. Biasanya ukurannya mencapai 3-4 cm. Ulat sagu juga dikenal dengan nama latin Rhynchophorus ferrugineus.

2. Santapan Lezat

Santapan Lezat

Secara umum, ulat bukanlah hewan yang dapat dimakan. Namun, berbeda dengan ulat sagu yang kerap dijadikan santapan lezat.

Biasanya masyarakat Indonesia bagian Timur, seperti Papua. Selain itu masyarakat di Jawa juga banyak yang tak asing untuk menkonsumsi ulat sagu.

Menurut Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua, ulat sagu sudah menjadi kuliner favorit sejak masa prasejarah.

Ulat sagu dapat dimakan hidup-hidup atau diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti sate ulat sagu, keripik ulat sagu, digoreng biasa atau jadi campuran nasi goreng.

3. Nutrisi Ulat Sagu

Foto : iStock

Ulat sagu memiliki banyak nutrisi sehat dan menjadi santapan yang lezat.

Hari Suroto mengatakan bahwa dalam 100 gram ulat sagu mengandung 181 kalori. Selain itu, terdapat kandungan protein sebanyak 6,1 gram dan lemak sebanyak 13,1 gram. Maka tak heran jika ulat sagu disebut sebagai sumber protein.

Ulat sagu mengandung asam amino esensial, seperti asam aspartat, asam glutamat, tirosin, lisin, dan methionin.

Hal itu sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian. Salah satunya adalah penelitian Istalaksana dari Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua yang dilakukan pada 2013.

4. Manfaat Ulat Sagu

 

Kandungan protein pada ulat sagu dapat membangun dan memperbaiki sel dan jaringan tubuh, mulai dari tulang otot hingga kulit. Ulat sagu juga efektif mencegah berbagai penyakit.

Itu karena ulat sagu mengandung asam lemak baik, seperti omega 3, omega 6, omega 9 dan asam oleat. Mengkonsumsi ulat sagu dapat menurunkan risiko penyakit asma, depresi, rematik, dan Alzheimer.

Tak hanya itu, ulat sagu juga mempunyai manfaat untuk meningkatkan libido pada pria. Hal ini juga diakui oleh masyarakat Papua yang sudah membuktikan manfaatnya.

5. Jadi Daya Tarik Kuliner Ekstrem

Jadi Daya Tarik Kuliner Ekstrem

Tak sedikit orang yang merasa jijik saat melihat penampakan dari ulat sagu. Apalagi melihat orang yang makan ulat sagu mentah-mentah.

Karena itu, ulat sagu menjadi salah satu kuliner andalan yang ekstrem di Indonesia. Padahal, ulat sagu enak untuk dimakan. Teksturnya kenyal dan rasanya gurih.

Ulat sagu menjadi daya tarik sendiri, terutama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan banyak turis mancanegara yang penasaran dengan rasanya.

Baca juga : 5 Makanan Unik Khas Papua

Exit mobile version