Jakarta (ANTARA) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak masyarakat Indonesia untuk melanjutkan semangat persatuan para pahlawan agar dapat mengalahkan tantangan, salah satunya pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi di Tanah Air.
Ajakan itu disampaikan Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam ucapan Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia yang disiarkan lewat video berdurasi satu menit 29 detik yang dibagikan Divisi Humas Polri, di Jakarta, Selasa.
“Mari kita lanjutkan semangat persatuan para pahlawan agar dapat mengalahkan pandemi COVID-19,” kata Sigit dalam video tersebut.
Masih dalam video tersebut, Sigit menyampaikan, pada momen Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia saat ini, bangsa Indonesia sedang berjuang mengatasi pandemi COVID-19 serta pemulihan ekonomi nasional agar pembangunan dapat terlaksana.
“Dengan bersatu, bekerja sama kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan,” ujar Sigit.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga menyampaikan bahwa kemerdekaan adalah anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia, anugerah yang diraih dengan perjuangan dan pengorbanan rakyat.
“Selamat Hari Kemerdekaan ke 76, Dirgahayu Republik Indonesia, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh,” ujar Kapolri dan Panglima TNI serentak.
Video tersebut ditayangkan di media sosial milik Polri serta ditayangkan secara berulang selama peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di Polri TV yang dikelola oleh Divisi Humas Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menyatakan tidak ada perayaan khusus memperingati Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).
Menurutnya lagi, sesuai imbauan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, kegiatan HUT RI di Mabes Polri dengan mengikuti upacara secara virtual, menyesuaikan dengan upacara di Istana.
Mendagri mengimbau kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan dengan sederhana. Tito pun telah menerbitkan surat edaran yang berisi lima poin teknis pelaksanaan, di mana salah satunya, seremoni hanya boleh dilakukan maksimal oleh 30 orang.
Sementara itu, seperti tahun-tahun sebelumnya upacara peringatan detik-detik Proklamasi dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta dengan protokol kesehatan yang ketat. Kapolri dan Panglima TNI bersama pejabat negara lainnya menghadiri upacara peringatan tersebut.