Jayapura – Menteri Sosial Tri Rismaharini mendukung upaya percepatan pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua dengan berbagai jenis bantuan agar harga kebutuhan pokok di provinsi tersebut menjadi lebih terjangkau.
Menteri Sosial Risma saat berkunjung ke GKI (Gereja Kristen Injili) Tanah Papua, Kota Jayapura, Selasa mengatakan akar penyebab berbagai kebutuhan pokok yang mahal di Papua, salah satunya adalah akses transportasi.
Oleh karena itu, Kementerian Sosial bekerja sama dengan GKI Tanah Papua untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok agar sesuai dengan harga di Pulau Jawa.
“Kenapa kemudian kita gandeng GKI? Ini untuk bagaimana harga itu minimal hampir sama lah dengan di Jawa. Tapi, kan enggak bisa cuman sekedar kita kasih barang, makanya kita bantu juga dengan alat angkut untuk transportasinya,” ujar Mensos Risma.
Pada kesempatan yang sama, Mensos Risma memberikan bantuan berupa sembako, rumah produksi hasil pertanian dan perkebunan senilai Rp 188,761 juta, serta dua unit truk dan satu unit mobil pikap senilai Rp 1.204 juta.
Menteri Sosial Risma mengatakan komoditas pertanian yang diharapkan didatangkan dari Kabupaten Mamberamo Raya dan Kabupaten Sarmi, Papua akan disalurkan melalui klasikal oleh GKI Tanah Papua.
Upaya pemberdayaan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi pengeluaran masyarakat Papua untuk kebutuhan pokok, tetapi juga untuk meningkatkan sumber pendapatan mereka.
Menteri Sosial Risma mengatakan langkah awal program pemberdayaan telah dilakukan di Kabupaten Sarmi dengan menanam bibit buah dan sayuran secara tumpang sari.
Menteri Sosial mengatakan pihaknya akan membantu untuk mengakses produk-produk tersebut di pasar. “Bukan sekedar pasar murni, tapi bagaimana kita bisa menjaga keberlangsungan pasar, itu yang kita pikirkan. Jadi, kita tidak hanya membantu memberdayakan, tapi bagaimana mengakses pasar,” katanya.
Jika ada produk yang dijual berkualitas buruk, Menteri Sosial Risma mengatakan masyarakat akan diarahkan untuk membuka industri pengolahan.
Ke depan akan dibangun gedung untuk industri pengolahan hasil pertanian yang tidak laku sehingga menjadi produk yang bernilai tambah tinggi.
Sementara itu, Wakil Ketua Sinode GKI, Pdt. Hiskia Rollo, mengatakan pihaknya memiliki 11 wilayah pelayanan di wilayah Papua, yang akan mendukung pelaksanaan agenda pemberdayaan ekonomi Kementerian Sosial.
Hiskia mengaku mengikuti jejak Mensos Risma untuk memperkuat ekonomi masyarakat Papua, dimulai dari Kabupaten Sarmi.
Menurut dia, apa yang dilakukan Mensos dapat membawa kebahagiaan bagi masyarakat Papua dengan memberikan berbagai bantuan untuk mendukung pergerakan ekonomi di sana.
“Tadi di Sarmi saya katakan, ketika melihat anaknya menangis, ibu tidak mungkin akan membiarkan anak itu menangis. Pasti akan melakukan dengan caranya, sehingga air mata anaknya itu berhenti dengan sendirinya. Itu hanya dapat dilakukan oleh seorang ibu atau seorang mama,” kata dia.
Baca Juga : Komnas HAM Berharap Dialog Damai Papua-Jakarta Bisa Segera Dilaksanakan