Bangunpapua.com – Indonesia kaya akan sumber daya alam dan beragam kulinernya, juga seni tari jadi kekayaan berharga lainnya yang dimiliki negeri ini. Kali ini kita akan mengenal lebih dalam mengenai Tari Selamat Datang, simak yuk artikel dibawah ini.
Sejarah Tari Selamat Datang
Tari selamat datang merupakan tari adat tradisional yang berasal dari Papua. Tari selamat datang dibawakan oleh penari wanita dan laki-laki untuk menyambut kedatangan tamu kehormatan atau tamu penting. Hal ini dimaksudkan ungkapan ramah suku khas Papua.
Dari berbagai sumber, tari selamat datang sudah ada sejak zaman dahulu yang telah dikembangkan oleh suku-suku yang ada di Papua. Tari selamat datang memiliki versi tersendiri dan ciri khas masing-masing untuk tiap Suku.
Salah satu tari selamat datang dimiliki masyarakat Arfak yang tinggal di Manokwari yakni tari Tumbu Tanah atau Dansa Tumbu Tana. Tarian ini juga dikenal dengan nama tarian ular yang melilitkan badannya di atas pohon. Tari tumbu tanah biasanya dilakukan untuk menyambut acara-acara penting, yaitu menyambut tamu dari luar lingkungan masyarakat Arfak, kemenangan perang, hingga perayaan pesta pernikahan.
Selain itu, Tari Tumbu Tanah juga merupakan sebuah puji-pujian masyarakat Arfak bagi alam raya. Tari tersebut merupakan jati diri masyarakat Arfak karena semua gerakan, formasi, lagu pengiring, alat musik serta aksesoris dalam Tari Tumbu Tanah merupakan ciri khas masyarakat Arfak yang membedakannya dengan tarian suku-suku lain di daerah Papua.
Baca juga: 5 Tari Adat Tradisional Papua
Gerakan Tari Selamat Datang
Tari selamat datang dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang mana gerakannya dimulai dengan menyanyikan irama secara bersahut-sahutan dan membentuk pola lantai melingkar.
Kemudian, para penari tersebut menjemput tamu yang datang dengan penutup kepala dan kalung sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka.
Penari kemudian akan mengajak tamu untuk menari bersama hingga tarian selesai sebagai tanda bahwa tamu tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat Papua.
Saat di tengah tarian, penari laki-laki akan bergabung dalam tarian dengan gerakan berputar sambil mengangkat tombak, panah dan menggerak-gerakan senjata kebanggaan yang dimiliki Papua lainnya.
Gerakan tari selamat datang cenderung sederhana, penari akan menunduk, mengangkat lutut hingga setinggi pinggang, meliuk dan bersenyawa dengan iringan tifa yang dipukul rancak.
Penari selalu percaya bahwa tarian dan nyanyian yang dibawakan dengan semangat akan membawa energi positif bagi siapapun yang melihat termasuk tamu yang datang.
Baca juga: Makna Tari Adat Suanggi, Simak Yuk!