KOMPAS.com – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mati dua guru di Distrik Beoga, Puncak, Papua.
Peristiwa pertama terjadi pada Kamis (8/4/2021) pukul 09.30 WIT, di mana KKB pimpinan Sabinus Waker menembak mati seorang guru SD bernama Oktovianus Rayo (42) saat korban berada di kiosnya.
Baca juga: Uang Tebusan yang Diminta KKB Terpaksa Diberikan karena Jenazah 2 Guru Telah Membusuk
Kemudian, KKB lainnya menembak mati Yonatan Randen, guru di Distrik Beoga, Jumat (9/4/2021). Korban tewas ditembak di rumahnya.
Pemerintah bersama TNI dan Polri berupaya untuk mengevakuasi jenazah tersebut dari Distrik Beoga.
Namun, terkendala KKB yang masih berada di Lapangan Terbang Beoga.
Tebusan
Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, KKB meminta uang tebusan jika pemerintah ingin mengevakuasi jenazah dua guru tersebut.
Jika uang itu diberikan maka mereka akan membiarkan pesawat mendarat di Beoga.
Meski enggan menyebut jumlahnya, Wandik mengatakan, jumlahnya cukup besar.
Pihaknya terpaksa memenuhi permintan KKB karena masalah kemanusiaan.
Baca juga : Baku Tembak Terjadi Saat Pengejaran KKB Penembak 2 Guru di Beoga Papua