Liputan6.com, Jakarta – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius Fakhiri memastikan pihaknya akan mengedepankan pendekatan humanis yang lebih persuasif dalam menangani Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sebelum melakukan penindakan hukum.
“Kita tetap mengedepankan pendekatan berbasis kesejahteraan. Dalam menyikapi keputusan pemerintah, tentu kita laksanakan,” kata Fakhiri dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/5/2021).
Polda Papua juga sudah berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat untuk menangani konflik dengan KKB ini. Selain itu, Fakhiri menaku bahwa ia sudah melakukan pertemuan bersama beberapa Bupati, karena kata dia, para kepala daerah memiliki peranan sangat penting untuk bisa mendekati KKB secara kemanusiaan.
“Sebagai perwakilan pemerintah pusat yang dipilih langsung oleh masyarakat, para bupati memiliki hubungan emosional lebih dibandingkan dengan aparat keamanan,” katanya.
“Kita melakukan soft approach dengan semua elemen masyarakat dan pemerintah daerah di titik-titik krusial. Kita usahakan agar mereka mengambil langkah konkret untuk menarik KKB ke luar,” lanjutya.
Fakhiri menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap KKB tanpa menyakitinya. Namun, kata dia, jika KKB melakukan perlawanan dan bisa membahayakan/ mengancam nyawa para anggota TNI/Polri, maka kata dia, Polri terpaksa harus melakukan tindakan tegas dan terukur.
“Kita tidak mau penindakan menimbulkan luka, kita tidak mau jadi masalah baru. Untuk itu, kita akan berusaha maksimal menangkap KKB dalam keadaan hidup,” katanya.
“Supaya kami bisa menggali informasi terkait jaringan lainnya juga. namun bila mereka melakukan perlawanan, kami akan melumpuhkan,” lanjutnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.