Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengatakan, penanganan konflik Papua hingga saat ini sudah mengalami peningkatan. Salah satunya setelah ditetapkannya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi kelompok teroris.
“Setelah ditetapkan KKB kelompok teroris, aparat keamanan berusaha dan cukup berhasil saat ini memisahkan antara masyarakat sipil dan para pelaku teror, jadi tugasnya memisahkan yang pokok,” kata Mahfud dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (19/5/2021).
Mahfud membeberkan, sejak pemerintah menetapkan KKB sebagai kelompok teroris, beberapa kontak senjata masih terus dilakukan para pelaku teror di Papua.
Seperti pada 27 April 2021, kontak senjata di Ilaga menyebabkan satu prajurit Brimob gugur, dua lainnya luka-luka. Walaupun demikian kata Mahfud terdapat lima teroris yang tewas.
Kemudian pada 13 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga kabupaten puncak satu anggota teroris tewas. Lalu pada 16 Mei 2021 terjadi kontak senjata di Ilaga dua anggota teroris tewas dan satu orang kabur dalam keadaan luka.
Kemudian, pada 18 Mei 2021 terjadi penyerangan terhadap dua anggota TNI sedang melakukan pengamanan di Yahukimo dan pada hari yang sama terjadi kontak senjata di Pegunungan Bintang yang mengakibatkan 4 prajurit terluka.
“Jadi sudah ada peningkatan keberhasilan,” bebernya.
Walaupun demikian, pemerintah terus berupaya menumpas para kelompok teroris yang melakukan aksi kekerasan di Papua.
Pemerintah juga tengah menumpas kelompok Mujahidin Indonesia Timur. Hal tersebut kata dia, menunjukkan kelompok tersebut semakin terdesak oleh operasi yang dilakukan aparat keamanan.
Manfud mengatakan pemerintah saat ini terus mencermati kondisi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah. Dia membeberkan terdapat beberapa kasus selama 2021. Pada 1 Maret 2021 terjadi kontak tembak dengan MIT di Desa Maros yang mengakibatkan 2 anggota teroris tewas.
Kemudian pada 3 Maret terjadi kontak tembak dan 11 Mei 2021 kelompok teroris membunuh 4 petani di Desa Kalimago, Kabupaten Poso yang diduga dilakukan oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Dengan kejadian tersebut pemerintah juga melalui BNPT, LPSK, dan Polri sudah memberikan santunan terhadap keluarga korban tindak kekerasan terorisme.
“Terkait aksi ini, pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut dan memerintahkan aparat keamanan dan aparat penegak hukum meningkatkan pengamanan dan pengejaran terhadap kelompok teroris di wilayah itu,” kata Mahfud Md.