Liputan6.com, Jakarta – Seorang warga Sorong Selatan menyerahkan satu pucuk senjata api dan 49 butir peluru ke Komando Distrik Militer (Kodim) 1807/Sorong Selatan, Papua Barat. Senjata api yang diserahkan ke TNI itu berjenis Mauser buatan Jerman yang masih dalam kondisi baik.
Komandan Distrik Militer 1807/Sorong Selatan Letkol Inf Batara Alex Bulo mengatakan, penyerahan senjata itu merupakan salah satu bukti bahwa situasi di Sorong Selatan, Papua Barat, telah aman dan kondusif.
“Upaya yang telah dilakukan oleh jajaran Kodim 1807/Sorsel (Sorong Selatan) melalui kegiatan binter (bina teritorial) dan komsos (komunikasi sosial) telah berjalan baik. Terbukti adanya kepercayaan warga terhadap prajurit dan satuan TNI dalam menjaga keamanan dan ketenteraman kehidupan warga masyarakat,” terang Batara Alex, dalam rilis Kodam XVIII/Kasuari, seperti dilansir Antara, Sabtu (12/6/2021).
Senjata jenis Mauser dan beberapa peluru yang diserahkan oleh warga Kampung Moswaren Lama tersebut merupakan peninggalan Perang Dunia II.
Sebanyak 49 peluru yang diserahkan itu, di antaranya berjenis kaliber 5,39; kaliber 3,17; kaliber 9,8; amunisi senjata api AK kaliber 7,62; amunisi M16A1 kaliber 5,56; dan amunisi senjata kejut kaliber 7,62.
Masyarakat Papua Barat, termasuk yang tinggal di Pegunungan Arfak, kerap menggunakan senjata api itu sebagai mas kawin, alat membela diri, dan berburu.