Biak – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menggagas kerja sama perikanan antarwilayah dengan Supiori, Yapen, dan Waropen di wilayah adat Saireri. Inisiatif ini bertujuan mendukung pasokan ikan segar ke delapan kabupaten di wilayah Pegunungan Papua, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan antardaerah.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Biak Numfor, Effendy Igirisa, mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi bagian dari visi besar pembentukan Provinsi Papua Utara dan penguatan hubungan ekonomi antar kabupaten pesisir dan pegunungan.
“Ketika Wamena butuh Kerapu, kita bisa suplai dari Supiori. Kalau butuh Kakap dan Kurisi, kita siapkan dari Yapen. Kepiting dan udang bisa dari Waropen. Biak sendiri punya semuanya: Cakalang, Kurisi, Ekor Kuning, Kakap. Tapi supaya tidak hanya Biak yang dominan, kita libatkan semua daerah Saireri,” kata Effendy usai pembahasan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Jumat (18/7/2025).
Ia menegaskan, meskipun nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) saat ini dirintis oleh Biak Numfor dan Papua Pegunungan, namun tujuan utamanya adalah melibatkan seluruh potensi wilayah adat Saireri agar manfaatnya dirasakan secara merata.
“Maka kita libatkan teman-teman dari Supiori, Waropen, dan Yapen. Ini momentum untuk membangun fondasi Papua Utara dari sekarang,” ujarnya.
Effendy juga menyampaikan bahwa kapasitas produksi perikanan Biak saat ini cukup besar, seperti ditunjukkan oleh kinerja Koperasi Samber Binyeri Maju (KSBM) yang mampu mengirim dua kontainer ikan per bulan ke Semarang, Jawa Tengah—setara 20 hingga 30 ton. Namun, kebutuhan di Papua Pegunungan diperkirakan akan meningkat seiring dengan program nasional penanggulangan stunting dan kerja sama dengan Koperasi Merah Putih.
“Kalau Koperasi Samber Binyeri kekurangan stok, bisa ambil dari pelaku usaha menengah yang menjadi cadangan. Ini bukan sekadar jual beli, tapi upaya menyejahterakan nelayan di wilayah adat Saireri sekaligus memperkuat ketahanan gizi di pegunungan. Ini semangat saling menguatkan antarsaudara Papua,” tegasnya.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan distribusi ikan ke wilayah pegunungan menjadi lebih terstruktur, efisien, dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat, baik di wilayah pesisir sebagai produsen, maupun di pegunungan sebagai konsumen.