• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Rabu, Juni 7, 2023
  • Login
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
No Result
View All Result
Home Info Papua

Mengenal Danau Kakaban

doddodydod by doddodydod
13 Januari 2021
in Info Papua
0 0
0
Mengenal Danau Kakaban

Jakarta –

Danau Kakaban di Kepulauan Derawan memang bisa menghipnotis setiap traveler. Artis Ria Ricis pun terlena dan memasukinya meski masih dalam status terlarang dikunjungi.

Mari kita mengenal Danau Kakaban lebih jauh. Kita mulai dari sejarahnya dulu ya.

Sejarah Danau Kakaban

Memang, liburan ke Kepulauan Derawan kurang lengkap kalau belum berkunjung ke Pulau Kakaban. Ya, pulau yang berjarak sekitar 20 menit dengan kapal dari Derawan ini begitu spesial.

Kakaban adalah pulau yang tak berpenghuni. Di sana sebagian besar adalah mangrove dan sebuah danau di tengah pulau.

Kerusakan lingkungan bisa merusak suatu destinasi, termasuk Pulau Kakaban di Kepulauan Derawan yang merupakan habitan ubur-ubur. Untuk itu, pemukiman tidak akan diizinkan ada di sana.

Danau Kakaban mungkin tampak sama saja seperti yang lainnya. Namun waktu terjadinya yang membuat berbeda. Danau Kakaban masuk dalam danau purba.

Menurut Dr Anugerah Nontji dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Danau Kakaban terjadi akibat pengangkatan atol atau terumbu karang cincin setinggi40-60 meter.

Kemunculan atol memicu terbentuknya sebuah laguna atau danau. Proses ini diperkiran terjadi pada 1-2 juta tahun lalu.

Air laut yang terperangkap di laguna ini tak bisa keluar dan bercampur dengan air hujan. Inilah alasan mengapa Danau Kakaban memiliki air payau.

Tak cuma air laut yang terperangkap, ubur-ubur di area tersebut pun tak bisa kembali ke laut. Seiring berjalannya waktu, ubur-ubur pun berevolusi dan bisa hidup di perairan payau.

Berlimpahnya makanan membuat ubur-ubur menjadi raja dari rantai makanan. Karena tak ada predator, hewan kenyal ini tumbuh berlimpah di Danau Kakaban.

Hal ini berpengaruh dalam evolusi sengat yang dimilikinya. Kelenjar sengat ubur-ubur mengalami reduksi dan tak digunakan lagi sebagai perlindungan diri maupun berburu mangsa.

Ubur-ubur tanpa sengat, begitulah sebutannya di masa kini. Hewan kenyal di Danau Kakaban ini sudah dinyatakan sebagai satwa langka dan diakui dunia.

Ada 4 jenis ubur-ubur yang mendiami danau ini, yaitu ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur totol (Mastigias papua), ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora), dan ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata).

Danau Kakaban kini menjadi kawasan konservasi daerah dan destinasi populer Kalimantan Timur. Selain danau, Kakaban juga punya laguna cantik bernama Kehe Daing.

Ubur-ubur di Danau KakabanJalan menuju Danau Kakaban (Foto: Bonauli/detikTravel)

Tips berenang di Danau Kakaban

1. Gunakan pelampung

Traveler yang tidak bisa berenang atau bisa tapi sedikit-sedikit diwajibkan untuk memakai pelampung. Karena danau ubur-ubur ini mempunyai kedalaman minimal 5 meter.

Sehingga akan sangat berbahaya jika traveler snorkeling tanpa ada pelampung. Bukan cuma dalam, danau ini juga punya arus yang cukup kuat, kalau lelah dan tidak kuat tarveler bisa terseret terbawa arus.

2. Jangan gunakan fins

Penggunaan fins atau kaki katak adalah hal yang dilarang di Danau Kakaban. Kenapa? Karena gerakan dari fins akan melukai badan ubur-ubur.

3. Jangan angkat ubur-ubur

Ini jadi hal yang harus diperhatikan ya traveler. Ketika ingin berfoto sebaiknya kita yang masuk ke dalam air, bukannya mengangkat ubur-ubur keluar dari danau.

Ini akan mengakibatkan kematian pada ubur-ubur langka. Jadi jangan lakukan hal itu ya.

4. Berenang dengan lambat

Traveler yang jago berenang atau pun yang tidak harus mencatat hal ini baik-baik. Danau Kakaban dipenuhi dengan ubur-ubur langka yang tak menyengat.

Berenang di antara mereka dengan cepat hanya akan membuat ubur-ubur tertabrak dan bisa jadi terluka. Kemudia mereka akan menjauh.

Berbeda halnya dengan traveler yang berenang dengan lambat. Ubur-ubur akan berenang di sekitar traveler bahkan menabrakan badannya yang kenyal itu. Gemas deh!

5. Jangan melompat

Nah, ini dia yang sering sekali dilakukan oleh pengunjung. Melompat ke dalam danau adalah hal yang harus dihindari.

Selain bisa melukai dan membunuh ubur-ubur, hal ini juga akan mengganggu ekosistem danau. Jadi hati-hati ya.

6. Jangan tertelan

Beberapa ubur-ubur berukuran kecil karena masih muda atau spesiesnya kecil. Hati-hati ketika membuka mulut di dalam air, jangan sampai mereka tertelan.

Lebih baik, tutup mulut kita dengan alat snorkel. Berenang dengan ubur-ubur pun jadi lebih nyaman.

Selanjutnya, destinasi lain dan tempat lain serupa Danau Kakaban >>>

Simak Video “Ditanya soal Jodoh, Ria Ricis: Ngalir Saja Dulu“
[Gambas:Video 20detik]

Tags: detikTravel
doddodydod

doddodydod

Next Post
Ditunjuk Jadi Kapolri, Lemkapi Nilai Komjen Sigit Bisa Hadapi Tantangan Polri Kedepan

Ditunjuk Jadi Kapolri, Lemkapi Nilai Komjen Sigit Bisa Hadapi Tantangan Polri Kedepan

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Fauna Endemik di Pulau Papua

Fauna Endemik di Pulau Papua

15 Agustus 2022
5 Tari Adat Papua

5 Tari Adat Papua

20 Maret 2023
Alat Musik Triton

Mengenal Alat Musik Triton dari Papua, Simak Yuk!

16 November 2022
Jenis Rumah Adat Papua dan Keunikannya

5 Jenis Rumah Adat Papua dan Keunikannya!

5 Agustus 2022
Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023

Berita Pilihan

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© Copyright BangunPapuaTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz