• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Juni 4, 2023
  • Login
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
No Result
View All Result
Home Info Papua

Orang Jawa Bajak Sawah Pakai Sapi, di Papua Pakai Babi

admin by admin
18 Januari 2021
in Info Papua
0 0
0
Orang Jawa Bajak Sawah Pakai Sapi, di Papua Pakai Babi
Minyambow –

Jika di Pulau Jawa dan Sumatera, para petani membajak sawah menggunakan sapi. Lain halnya di Pegunungan Arfak, Papua Barat. Lahan pertanian dibajak dengan babi.

Babi bagi Suku Moile yang tinggal di Distrik Minyambow, Pegunungan Arfak, Papua Barat adalah kekayaan yang bernilai sangat tinggi. Babi merupakan tabungan, sekaligus harta yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan adat.

Selain itu, babi juga digunakan untuk membantu mereka dalam mengolah lahan. Oleh Suku Moile, babi dibiarkan bebas berkeliaran begitu saja, mencari makan sendiri. Pagi hari mereka dilepas, lalu pada petang hari, mereka pulang sendiri ke kandang.

Babi yang digunakan membantu mengolah tanah, Suku Moile menyebutnya sebagai na temti yang berarti babi yang selalu mencungkil tanah.

Mengolah tanah dengan babi bagi Suku Moile merupakan cara efektif dan efisien, karena petani Moile tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar orang mencangkul tanah dengan sekop.

Caranya yaitu pagar kebun dibuka, babi dibiarkan bebas berkeliaran masuk kebun untuk mengais-ais dan mencungkil tanah sedalam 10 hingga 30 cm. Babi-babi ini mencari cacing dan sisa-sisa panen yaitu ubi jalar, kacang tanah, kentang, wortel, dan singkong.

Waktu yang diperlukan dalam mengolah tanah tidak ditentukan, semakin banyak babi yang masuk kebun maka pekerjaan mengolah tanah akan semakin cepat selesai.

Selain babi milik sendiri, babi milik petani lain juga dipersilakan masuk bebas untuk mencungkil kebun yang akan ditanam.

Setelah dianggap lahan sudah bisa ditanami, maka pagar kebun ditutup, dan babi tidak boleh masuk lagi ke dalamnya. Unik bukan?

—
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.

Simak Video “Leling, Membajak Sawah Seko Sambil Bernyanyi Bersama Kerbau“
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Tags: detikTravel
admin

admin

Next Post
Bahasa Apa yang Digunakan di Papua Nugini?

Bahasa Apa yang Digunakan di Papua Nugini?

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 Tari Adat Papua

5 Tari Adat Papua

20 Maret 2023
Fauna Endemik di Pulau Papua

Fauna Endemik di Pulau Papua

15 Agustus 2022
Naik Gerobak Motor, Anggota Polres Sukoharjo Bagikan Sayur ke Rumah Penduduk

Naik Gerobak Motor, Anggota Polres Sukoharjo Bagikan Sayur ke Rumah Penduduk

5 September 2021
Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penipuan Obligasi Dragon Senilai Rp 39 Miliar

Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penipuan Obligasi Dragon Senilai Rp 39 Miliar

3 Juni 2021
Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023

Berita Pilihan

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© Copyright BangunPapuaTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz