• Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, Juni 3, 2023
  • Login
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga
No Result
View All Result
Tanah Airku
No Result
View All Result
Home Info Papua

Keunikan Suku Bauzi dari Papua, Hobinya Memancing Buaya

admin by admin
1 Februari 2021
in Info Papua
0 0
0
Mari Kenalan dengan Quoll, Mamalia Berkantong Pemakan Daging dari Papua
Mamberamo – Sungai Mamberamo merupakan sungai terpanjang dan terlebar di Papua. Bagi Suku Bauzi, sungai itu adalah tempat favorit buat memancing buaya. Hii… ngeri!
Sungai Mamberamp dilihat dari jendela pesawat nampak berkelok-kelok, meliuk-liuk seperti ular yang sedang berjalan. Sungai ini menjadi sarana transportasi dan sumber kehidupan bagi suku Bauzi, yang bermukim di tepi sungai ini.
Sungai Mamberamo menjadi habitat alami buaya. Suku Bauzi di Mamberamo Raya pun terkenal sebagai suku pemburu buaya dan ular.
Bagi mereka, daging buaya dan ular adalah makanan terbaik di dunia. Rasanya sangat lezat, lembut dan gurih. Daging buaya dan ular ini biasanya dimasak dengan cara dipanggang di atas perapian, kemudian dimakan bersama sagu, bakaran pisang atau sukun.
Secara tradisional, dalam berburu buaya, pria Bauzi akan merajut dan menjalin tali yang terbuat dari serat pohon melinjo yang terkenal kuat. Tali ini dibuat seperti tali laso.
Suku Bauzi dan Sungai Mamberamo
Sungai Mamberamo Foto: Hari Suroto/Istimewa

Setelah tali siap, mereka lalu berperahu ke bagian sungai yang diperkirakan menjadi sarang buaya. Hal ini biasanya dilakukan pada siang hari, tepat matahari berada di atas kepala.

PriaBauzi kemudian akan berenang di permukaan sungai. Sambil membawa beberapa utas tali, ia akan mencari bayangan seekor buaya di dasar sungai.

Jika terlihat seekor buaya, maka dengan hati-hati, ia menyelam dan mendekati buaya dari belakang. Kemudian ia akan berenang ke arah kepala buaya untuk memastikan apakah matanya terbuka atau tertutup.

Jika mata buaya terbuka maka ia akan mundur secepatnya, berarti itu bahaya. Namun jika mata buaya tertutup, dengan secepat mungkin, ia akan melingkarkan seutas tali di moncong buaya dan tali lainnya di kedua kaki depan buaya.

Kemudian ujung-ujung tali diserahkan ke pemburu lainnya yang sudah menunggu di tepi sungai. Beramai-ramai mereka akan menarik buaya itu ke darat dan membunuhnya.

Suku Bauzi memanfaatkan seluruh bagian buaya hasil buruan. Daging buayanya dimakan, kulitnya dijual dan giginya dipakai sebagai hiasan.

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.

(wsw/wsw)

Tags: detikTravel
admin

admin

Next Post
Dikira Mata-Mata TNI-Polri, KKB Tembak Warga Sipil di Intan Jaya

Dikira Mata-Mata TNI-Polri, KKB Tembak Warga Sipil di Intan Jaya

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Alat Musik Triton

Mengenal Alat Musik Triton dari Papua, Simak Yuk!

16 November 2022
5 Tari Adat Papua

5 Tari Adat Papua

20 Maret 2023
Papeda yang tergeser dengan nasi

Filosofi Papeda Makanan Khas Papua Pengganti Nasi

1 Maret 2023
Fauna Endemik di Pulau Papua

Fauna Endemik di Pulau Papua

15 Agustus 2022
Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023

Berita Pilihan

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

Rumah Adat Honai Papua: Keunikan, Asal-usul, hingga Proses Pembuatannya

30 Mei 2023
Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

Melihat Indahnya Alam Wisata Papua Barat di Manokwari, Ada Teluk Doreri hingga Pantai Pasir Putih

30 Mei 2023
13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

13 Makanan Khas Papua yang Unik, Ada Udang Selingkuh hingga Sarang Semut

17 Mei 2023
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono melihat lukisan kulit kayu di Kampung Asei Distrik Sentani Timur

Kemenparekraf Minta Pemda Perkuat Promosi Digital Desa Wisata Papua

17 Mei 2023
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
© Copyright BangunPapuaTeam All Rights Reserved
No Result
View All Result
  • Papua Terkini
  • Tanah Papua
  • Seputar Tokoh
  • Aspirasi Warga

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
wpDiscuz