Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah fokus mengembangkan parekraf di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Dalam mencapai hal tersebut, Kemenparekraf lewat Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali bersama Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama membangun Poltekpar di Papua.
Disaksikan oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno, penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Direktur Utama Poltekpar Bali, Ida Bagus Putu Puja dan Kepala Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif Papua, Yimin Weya di Poltekpar Bali, Badung, Bali pada Jumat (26/2/2021).
“Ini merupakan wujud tindak lanjut dari gerak cepat kita untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif dan rencana pendirian Politeknik Pariwisata Papua,” ujar Sandiaga dalam keterangannya.
Tidak hanya itu, lanjut Sandi, pembangunan ini juga sejalan dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan KH Maruf Amin, yang menyebutkan potensi pariwisata di Tanah Papua harus diangkat dan dikembangkan sehingga tidak hanya mendunia, tetapi secara langsung membuka peluang usaha dan menyerap tenaga kerja, khususnya bidang parekraf di Papua.
“Hari ini langsung ditindaklanjuti untuk kerjasamanya, mudah-mudahan ini bisa terwujud, membuka lapangan kerja seluas-luasnya di Provinsi Papua, mengangkat potensi pariwisata dan memulihkan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan ekonomi Kreatif Papua, Yimin Weya membeberkan potensi pariwisata Papua yang sangat besar. Wilayah Papua sendiri terbentang lebih dari 6.000 kilometer persegi dan terbagi menjadi 29 kabupaten/kota.
Kendati, besarnya potensi pariwisata tersebut katanya tidak sebanding dengan jumlah SDM parekraf yang tersedia di Papua.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.