KASATGAS Humas Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan Bandara Aminggaru Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, mulai kondusif pasca-kebakaran yang dipicu oleh ulah Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata (KKTB).
“Sudah mulai kondusif,” kata Iqbal ketika dihubungi, Sabtu (5/6).
Iqbal mengatakan aktivitas di bandara juga sudah mulai normal. Namun, petugas masih berjaga-jaga dan mengetatkan pengamanan di sekitar bandara untuk mengantisipasi adanya serangan lanjutan.
“Beberapa petugas terus berjaga-jaga dan juga berlindung dari serangan KKTB. Kini wilayah sekitar Bandara Aminggaru telah berhasil diambil alih dan diduduki oleh TNI-Polri,” ujarnya.
Sebelumnya, Kamis (3/5), KKTB melakukan serangan tembakan dari arah seberang pemukiman warga, tepatnya dari arah kiri dan depan Bandara Aminggaru.
Pasukan TNI-Polri melakukan perlawanan dan pertahanan dalam kontak tembak dengan KKTB. Terdapat tiga warga yang meninggal dunia dalam kontak tembak itu, yakni Patianus Kogoya selaku Kepala Kampung Niporolome, Petena Murib, dan Nelius Kogoya. Sementara tiga warga yang terluka adalah Mandis Murib, Lesminus Murib, dan Jelemina Wanimbo.
Baca juga: Semakin Brutal, KKB Tembak Lima Orang Satu Keluarga di Ilaga
Dalam waktu yang bersamaan, TNI-Polri juga melakukan penyisiran dan pembersihan akibat teror yang dilakukan oleh KKTB. Dari hasil penyisiran dan pembersihan, TNI-Polri berhasil mengevakuasi dua warga sipil yang menjadi korban tembak KKTB.
Sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) menuding aparat TNI/Polri menembak mati satu kepala desa dan satu masyarakat di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.
Iqbal membantah pernyataan dari Juru Bicara KKB TPNPB-OPM Sebby Sambom itu.
“Hoaks mereka (soal TNI/Polri tembak warga di Papua),” papar Iqbal.
KKTB juga mengklaim telah menembak mati ajudan Bupati Puncak Willem Wandik. Sebby mengatakan penembakan mereka lakukan di kawasan bandara di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Menurut Iqbal, Operasi KKB bukan menembak ajudan Bupati, melainkan menambak warga sipil, yakni tukang yang hendak pergi mengambil babi di Eromaga.(OL-5)