Site icon Tanah Airku

Mengenal Koteka, Pakaian Adat Papua

Mengenal Koteka, Pakaian Adat Papua

Mengenal Koteka, Pakaian Adat Papua

BANGUNPAPUA, Jakarta — Papua memiliki pakaian adat yang sangat khas, membuatnya terkenal tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Pakaian adat ini merupakan salah kekayaan Indonesia yang perlu dilindungi. Salah satu pakaian adat Papua adalah Koteka.

Pakaian adat Papua ini masih sangat tradisional dan erat kaitannya dalam kehidupan masyarakat Papua. Selain itu, keunikan baju Koteka ini memberikan daya tarik tersendiri, sehingga sering digunakan dalam upacara adat oleh banyak suku di Papua.

Dengan keunikannya, pengertian dan makna pakaian adat Koteka tentunya perlu kalian ketahui. Mari simak yang akan kita bahas kali ini adalah pakaian adat Koteka.

Baca juga : Keunikan Honai, Rumah Adat Papua Barat

Pengertian Koteka

Koteka Pakaian Tradisional Laki-Laki

Koteka secara harfiah berarti pakaian. Koteka merupakan pakaian adat Papua yang digunakan untuk menutupi alat kemaluan penduduk laki-laki asli Papua, sementara bagian tubuh lainnya terbuka sehingga hampir telanjang. Koteka juga dikenal sebagai horim atau bobbe.

Koteka lebih sering digunakan oleh masyarakat di suku pedalaman khususnya di Paniai, terutama para kaum laki-laki. Pakaian adat ini sangat unik, karena hanya digunakan untuk menutupi alat vital laki-laki dan mereka juga menggunakannya dengan bertelanjang dada.

Cara mereka menggunakan Koteka dapat dibedakan dari cara penggunaannya, Koteka pendek digunakan pada saat bekerja, sedangkan Koteka panjang digunakan pada upacara adat.

Baca juga : Nama Adat dan Profil Wilayah 3 Provinsi Baru Papua

Bahan Dasar Koteka

Labu Air, Bahan Dasar Koteka

Koteka terbuat dari kulit labu air tua yang isi dan bijinya dikeluarkan kemudian kulitnya dikeringkan (dijemur). Bagian dalam biji serta daging buah akan dibuang. Kulit labu air tua dijemur bertujuan agar tidak cepat membusuk.

Masyarakat Papua memilih menggunakan labu air tua sebab tekstur labu air tua lebih keras jika dibandingkan dengan yang masih muda, sehingga lebih tahan lama. Setelah kering, Koteka yang berbentuk seperti selongsong ini bisa dikaitkan ke pinggang mengarah ke atas.

Selain itu, bentuk Koteka bervariasi sesuai dengan suku yang menggunakannya. Suku Yali lebih menyukai bentuk pakaian adat Papua ini yang memanjang, masyarakat Suku Tiom lebih suka memakai bentuk Koteka yang bercabang dengan memiliki dua labu.

Pakaian Adat Koteka Memiliki Makna Unik

Uniknya, dalam penggunaan koteka juga memiliki makna khusus. Semakin tinggi kedudukan pria secara adat, maka ukuran koteka yang dipakai juga akan semakin besar.

Cara penggunaanya ada 3 makna yang menunjukkan atau melambangkan sesuatu sebagai berikut.

  1. Koteka tegak lurus melambangkan pria sejati dan masih perjaka.
  2. Koteka miring ke kanan melambangkan laki-laki sejati yang memiliki kejantanan, dan status sosial yang tinggi serta seorang bangsawan.
  3. Koteka miring ke kiri melambangkan pria dewasa yang masuk ke dalam golongan menengah serta keturunan panglima perang.

Seiring berkembangnya zaman, penggunaan Koteka dilarang pada tempat-tempat umum, seperti pada kendaraan umum dan sekolah-sekolah.

Kini pakaian adat Papua menjadi kekayaan budaya yang sangat istimewa karena masih mempertahankan bahan dasar alami. Meskipun pakaian adat di atas sudah semakin jarang digunakan, namun berbagai pakaian adat ini sering kali tersedia di toko oleh-oleh untuk dijadikan souvenir bagi turis domestik maupun mancanegara.

Baca juga : Tradisi Pernikahan Suku Biak Papua

Exit mobile version